Harianmomentum--Senin pekan depan Inspektorat Kabupaten Tulangbawang Barat
(Tubaba) akan turun ke lapangan meninjau kondisi kebun buah agro
wisata. Langkah itu sebagai tindak lanjut permaslahan gagalnya program
pengembangan budidaya tanaman buah agro wisata yang dilaksanakan dinas
pertanian (distan) setempat. Hal tersebut disampaikan Kepala Sub Bagian Umum
Inspektorat Tubaba Muslim, Kamis (8/6).
Menurut Muslim, pihaknya
juga sudah memanggil Kepala Bidang Pertanian Tubaba Sutrisno untuk dimintai
keterangan terkait alokasi dan penggunaan anggaran program pengembangan
budidaya tanaman buah agro wisata itu.
"Kemaren kita sudah panggil kabid
pertanian Pak Sutrisno. Dia menjelaskan seluru dana sudah digunakan
sesuai ketentuan, seperti untuk gaji pekerja, pengawas dan pemeliharaan
tanaman: Pemupukan,pembabatan rumput dan lain-lain," kata Muslim mewakili
Kepala Inspektorat Tubaba Pirwansyah.
Setelah pemanggilan tersebut, lanjut dia, inspektorat juga akan melakukan cros
cek ke lapangan untuk mengetahui secara pasti kondisi kebun agro wisata
tersebut. “Mungkin hari Senin, kita turun kelapangan," ujar Muslim.
Diberitakan
sebelumnya, program
pengembangan kebun buah agro wisata yang dilaksanakan Distan Kabupaten Tubaba,
tidak membuahkan hasil. Padahal, program tersebut diproyeksi membentuk sentra
produksi usaha agribisnis buah yang terintegrasi. Lokasi pelaksanaanya di Taman
Agro Wisata kabupaten setempat.
Program tersebut dilaksanakan sejak tahun 2016 yang menghabiskan dana APBD
Rp284 juta ditambah Rp20 juta dari APBD Perubahan.
Fokus pelaksanaanya pada pengembangan budidaya tanam buah: manggis, jeruk,
durian, alpukat, melon, buah naga, nangka, nenas, pepaya, pisang. Kemudian:
salak, srikaya, jambu biji, sawo dan sukun.
Salah satu pekerja di taman Agro Bisnis Tubaba mengatakan banyak
komoditas tanamam buah yang mati sebelum dipanen. "Banyak yang mati. Salah
satunya tanaman buah naga mati ini," kata pekerja yang tidak mau
disebutkan namanya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura setempat
Sutrisno mengatakan sudah menggunakan seluruh anggaran yang dialokasikan sesuai
peruntukan.
"Itukan nama kegiatannya saja, gak mesti harus samakan.Lagi pula semua
anggaran dana itu untuk pemeliharaan dan gajih honor dan pengawas kebunnya. Ada
lima pekerja di kebun agro wisata itu termasuk pengwas. Untuk pekerja kebun
honornya Rp750 ribu. Sedangkan pengawas Rp1,5 juta,“ kata Sutrisno baru-baru
ini
Pantuan di lokasi
kebun Agro Wisata Tubaba terkesan tidak terurus. Selain banyak tanaman buah
yang mati, rumput liar juga memenuhi areal tanaman buah di kebun agro
wisata itu. (frk)
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com