Harianmomentum.com--Aditya Edgar Ramadan, mahasiswa Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya menciptakan aplikasi pembelajaran yang diberi nama Sanedu.
Kini, pengembangan aplikasi tersebut didanai oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).
Sebab, aplikasi tersebut lolos dalam program Inkubator Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT) 2019 yang diselanggaran Kemenristekdikti beberapa waktu lalu.
Aditya Edgar menuturkan, Oktober 2018 menjadi awal seleksi Sanedu bersaing dengan peserta PPBT se-Indonesia.
Bulan Desember, mahasiswa semester VIII itu melakukan wawancara atas proposal program Sanedu yang diajukannya.
Setelah menjalani proses seleksi, akhirnya Rabu, 13 Februari 2019 Sanedu terpilih menjadi PPBT Kemenristekdikti tahun 2019.
Aditya mengungkapkan bahwa mulanya membuat program pembelajaran pada bulan Februari 2018 silam.
“Awalnya dari bimbingan belajar biasa, semakin kesini kita muncul gagasan untuk membuat aplikasi. Gimana caranya kelas yang datang ke anak-anaknya jadi bukan anak-anaknya yang datang ke kelas,” ucapnya.
Bimbingan belajar tetap jalan, kata dia, dan sekarang melalui website juga. “Sanedu berasal dari bimbingan belajar San Education (Sanedu) merupakan aplikasi berbasis android yang ditujukan untuk para siswa SD/SMP/SMA (sederajat). Aplikasi ini digunakan sebagai aplikasi asistensi yang membantu para siswa untuk mempermudah mereka dalam pembelajaran baik didalam kelas, maupun diluar kelas,” bebernya.
Co Founder Sanedu ini menerangkan bahwa dalam pengajuan program inkubator PPBT Kemenristekdikti bersaing dengan ratusan peserta se-Indonesia.
“Untuk Lampung, ada empat peserta yang lolos, termasuk saya. Sanedu masih dalam tahap pengembangan menuju bentuk aplikasi,” tuturnya.
Mahasiswa Sistem Informasi IIB Darmajaya itu menjelaskan, Sanedu membantu siswa untuk mendapatkan informasi dan fasilitas pendidikan yang di dalamnya meliputi modul pembelajaran.
"Data passing grade dari jenjang SMP sampai perguruan tinggi negeri (PTN), try out bulanan, latihan ujian nasional berbasis komputer, simulasi SBMPTN berbasis komputer, dan lain sebagainya," sebutnya.
Dia mengaku bangga atas perjuangannya selama ini dalam membuat program pembelajaran melalui www.sanedu.id.
“Ya pastinya bangga sama perjuangan dari awal merintis. Apalagi awalnya masih bingung bagaimana mau bangun start up itu, terus masuk di Inkubitek IIB Darmajaya," jelasnya.
Untuk merasakan manfaat Sanedu, pelajar yang ingin login dapat mendaftar terlebih dahulu dengan membeli PIN dan KAP.
“Kita masih dalam tahap promo dengan melakukan registrasi membeli PIN dan KAP sebesar Rp50 ribu melalui rekening. Nanti setelah itu dapat menikmati layanan dari kami,” imbuhnya.
Saat ini, dia telah memiliki 15 pekerja dalam melakukan operasional website dan pengembangan ke aplikasi android.
"Awalnya hanya lima orang dan sekarang 15 orang. Untuk pengunjung yang login website sendiri sekarang sudah 6000 lebih,” urainya.
Menurutnya, layanan yang diberikan juga membantu pelajar yang mengalami kesulitan untuk menentukan pilihan ketika akan melanjutkan ke perguruan tinggi.
“Ada pilihannya bisa konsultasi juga serta latihan soal yang terdapat pembahasannya. Video tutorial juga akan diberikan kepada pengunjung yang telah login," terangnya.
Ketika sudah membeli PIN dan KAP, sambung dia, terdapat masa berlaku selama satu semester yakni enam bulan dan dapat diperpanjang dengan melakukan register kembali dengan harga yang lebih murah dari daftar pertama kali.
Kini, dia menunggu pengesahan dari Kemenristekdikti terkait pengajuan rencana anggaran biaya dalam pengelolaan Sanedu selama setahun.
“Sudah diajukan melalui Inkubitek IIB Darmajaya ke Kemenristekdikti untuk RAB. Tinggal menunggu persetujuan dari Kemenristekdikti,” paparnya.(acw)
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com