Harianmomentum.com--Badan
Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Lampung (Unila) mengadakan diskusi
sekaligus pelantikan pengurus BEM periode 2019 di Ruang Auditorium Perpustakaan
Unila, Sabtu(9-3-2019).
Acara
dihadiri Walikota Bandarlampung Herman HN selaku narasumber diskusi, Wakil
Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Prof. Karomani, serta pengurus dan
anggota BEM yang akan dilantik.
Prof.
Karomani berharap, pengurus BEM Unila yang baru dilantik bisa lebih bersinergi
dengan jajaran pengurus kemahasiswaan di Rektorat Unila.
“Mudah-mudahan
kita bisa saling mengisi, saling berkoordinasi sehingga apapun yang kita
putuskan adalah keputusan bersama,” harapnya.
Setelah
pelantikan sekaligus penyumpahan kepengurusan kabinet periode 2019, acara
dilanjutkan dengan diskusi yang mengusung tema “Kontribusi Kita Kontribusi Bersama
Ayo Gerak Bareng”. Hal itu senada dengan slogan kabinet yang baru yaitu,
“Kontribusi Bersama”.
Presiden
BEM Unila Fajar Agung Fangestu mengatakan, kampus adalah aspek penting dalam
pembangunan Indonesia. Karena kampus menjadi wadah dasar mahasiswa untuk
memberikan kritik atau masukan terhadap kebijakan pemerintah terkait
pembangunan Indonesia.
“Ketika
teman-teman berjuang demi kepentingan rakyat, dan ketika ada kaum perempuan yang
dilecehkan. Anggap bahwa itu adalah kalian semua, kalian harus keluarkan
suara paling lantang untuk membela kepentingan bersama,” kata dia dalam sambutannya.
Fajar
juga mengajak mahasiswa untuk tetap berpikir kritis, sebagai bukti cinta
terhadap negara.
Wakil
Presiden BEM Unila, M. Hadiyan Rasyadi menambahkan, tema yang diangkat dalam
diskusi tersebut harus diterapkan oleh para staf yang telah dilantik sehingga segala
kontribusi dan sinergisitas terwujud dalam bentuk nyata.
“Kita
gerakan mahasiswa, memang benar-benar mengusung gerakan mahasiswa milenial,”
kata Hadiyan.
Semantara,
Wali kota Bandarlampung Herman HN selaku pemateri seminar menyampaikan bahwa
bentuk karakter pemimpin yang baik haruslah bertanggung jawab serta
mengedepankan iman dan takwa .
“Pemimpin yang bertanggung jawab adalah pemimpin yang selalu mengedepankan iman dan takwa serta kepentingan rakyat banyak, bukan golongan tertentu. Selan itu, pemimpin yang baik adalah? pemimpin yang menepati janji kepemimpinannya sampai akhir jabatan tetap amanah,” tutur Herman.(acw)
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com