Harianmomentum.com--Wakapolda Lampung Brigjen Teddy Minahasa mengingatkan kemungkinan adanya kerawasan distribusi logistik dalam pelaksanaan Pemilu 2019.
"Kerawanan yang dimaksud oleh pihak Kepolisian adalah dalam aspek terorisme, konflik sosial, rusuh sosial, juga sabotase," kata Wakapolda Brigjen Teddy Minahasa saat menghadiri talkshow Pemilu bersama masyarakat di Taman Keanekaragaman Hayati, Desa Mekarjaya, Kecamatan Tanjungraya, Kabupaten Mesuji, Rabu (13-3-2019).
Secara pribadi, menurut dia, yang harus dihindari adalah politik identitas yakni suku, agama, ras. "Semua itu dapat memecah belah bangsa," kata dia.
Wakapolda juga menerangkan jika pemilu yang digelar 17 april mendatang adalah hajat seluruh elemen bangsa Indonesia.
"Pemilu bukan hajat KPU, Bawaslu, TNI, juga Polri, namun sudah hajatnya seluruh elemen bangsa Indonesia. Untuk itu, segala bentuk pelanggaran, seperti politik uang harus kita hindari," kata Wakapolda.
Saat ini di Mesuji ada 601 TPS, sedangkan anggota Polres Mesuji hanya ada 189 saja. "Artinya, ada 412 TPS yang tidak terjaga oleh polisi. Kekurangan personel ini akan menjadi pertimbangan kami," kata dia.
Namun, kekurangan personel Polisi TNI sebenarnya dapat diatasi apabila tingginya partisipasi masyarakat terhadap pemilu dan sejumlah potensi kerawanan yang ada.
Dalam kesempatan itu, tokoh adat Mesuji, Mat Jaya menyebutkan jika pihaknya optimistis jika Pemilu akan berjalan dengan aman, damai dan sejuk.
"Saya sebagai Ketua Adat Mesuji optimistis pemilu kali ini, baik pemilihan presiden maupun legislatif dapat berjalan dengan aman," pungkasnya.
Talkshow menghadirkan sejumlah pembicara antara lain Dirkirmum Polda Lampung Kombes pol Boby Marpaung, komisioner KPU Handy mulyaningsih serta pengamatan politik Himawan Indrajat, S.IP.,M.Si.(red)
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com