Harianmomentum.com--Para pecinta ternak Ayam Laga (tinju) di Kabupaten Pringsewu, kini punya wadah untuk berkumpul dan saling berbagi pengalaman. Namanya, perkumpulan/ komunitas Ayadu Kontes Bambu Seribu (AKBS).
Ketua AKBS Pringsewu Nurhidayat Suralaga mengatakan komunitas tersebut bukan sekedar menjadi ajang silaturahmi. Lebih dari itu bertujuan mengembangkan ekonomi kerakyatan lewat hobi ternak ayam laga.
"Lewat AKBS ini kita bisa mengembankan ekonomi kerakyatan seperti pembinaan dan pemasaran usal kurungan bambu, pakan dan obat-obatan ayam, termasuk pembibitan ternak ayam laga yang punya nilai ekonomi tinggi," kata Nurhidayat Suralaga dididampingi Sigit Puji Astowo selaku Pengawas AKBS, Sabtu (23-3-2019).
Selain itu, AKBS akan menjadi wadah penyaluran penghobi Ayam Laga Kontes tanpa judi.
"Kami berkumpul karena hobi, dan kami berkumpul karena persaudaraan tanpa ada perjudian, itu slogan kami," terangnya.
Pembentukan AKBS juga sudah mendapat Surat Keputusan pengesahan dari SK Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan Nomor: AHU-0002717.AH.01.07 tahun 2019.
"Alamat sekretariat AKBS di Jalan Pudjo Jatmiko, Pekon Sukoharjo I dan BaseCamp AKBS di Pekon Sukoharjo II, Kecamatan Sukoharjo. Perkumpulan kami juga telah terdaftar di Kantor Kesbangpol Kabupaten Pringsewu," terangnya.
Ketua Pengawas AKBS Sigit Puji Astowo mengatakan komunitas tersebutmemberikan ruang bagi penggemar ayam laga untuk menyalurkan hobinya.
"Laga ayam dalam konteks ini merupakan kegiatan mengadu kekuatan ayam di medan laga, tanpa adanya unsur perjudian. Ayam laga yang jadi juara berhak atas hadiah yang disediakan panitia,"jelasnya.
Dalam lomba adu ayam laga, bagian taji (jalu) ayam harus dibungkus dengan alat lain menyerupai sarung tinju. Sehingga taji tidak melukai lawan.
"Penilain a dihitung dari angka yang dikumpulkan. Makin banyak memukul, makin banyak angkanya. Lama pertandingan hanya tiga ronde hingga lima ronde (untuk ayam mapan), agar ayam tidak kelelahan,"paparnya. (lis)
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com