Harianmomentum.com--Kepala Unit Pelayanan Teknis (UPT) Air Minum Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Perumahan Kota Metro Harto Basrie mengaku belum maksimal memberikan layanan kepada pelanggan.
Pada sisi lain, pengelola layanan air bersih ini juga mengaku kesulitan memenuhi target penerimaan asli daerah (PAD) yang ditetapkan sebesar Rp1,1 miliar per tahun.
Menurut dia, banyaknya keluhan konsumen yang masuk dan lambatnya penanganan menjadi tolak ukur kurang optimalnya pelayanan air bersih (biasa disebut PAM) yang diberikan UPT Air Minum Kota Metro.
"Setiap hari ada panggilan masuk soal keluhan PAM. Apalagi kalau pas musim hujan, PAM kita kan kebanjiran yang di Metro Selatan, jadi tidak bisa berproduksi," kata Harto Basrie, Selasa (29-4-2019).
Ia juga mengaku bingung dengan target pemerintah yang tiap tahun harus ada kenaikan PAD. "Kami ditargetkan pemerintah Rp1,1 miliar pertahun dan itu tiap tahun harus bertambah. Sedangkan kami juga enggak bisa menekan masyarakat untuk segera membayar, kita kan bukan PLN yang harus tetap waktu," ujarnya.
Jumlah personil yang diturunkan untuk mengatasi keluhan masyarakat, menurutnya juga menjadi faktor lambatnya penanganan keluhan konsumen.
Saat ini, dia melanjutkan, tenaga personil yang ada hanya tiga orang pegawai honorer di UPT Air Minum Kota Metro.
Pihaknya mengaku, sudah pernah mengusulkan penambahan pegawai ke Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR), namun sampai dengan saat ini belum ada tanggapan.
Sementara, laporan tentang bocornya pipa PAM Kota Metro tiap hari terus bertambah. Masyarakat berharap akan adanya tindakan cepat untuk mengatasi masalah ini.(pie).
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com