Harianmomentum.com--Memperingati hari buruh sedunia (may day), Pusat Perjuangan Rakyat Lampung (PPRL) melakukan aksi longmarch dari Ramayana Radin Inten menuju Tugu Adipura Bandarlampung, Rabu (1-5-2019).
Seribuan peserta aksi itu merupakan gabungan dari beberapa organisasi. Antara lain: Federasi Serikat Buruh Karya Utama (FSBKU), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unila dan KPR (Kesatuan Perjuangan Rakyat).
Dalam orasinya, Koordinator Lapangan (Korlap) PPRL Kristin menyebut may day merupakan hari bersejarah bagi kaum buruh di dunia.
Dia mengatakan sistem kerja delapan jam sehari didapat dari perjuangan ratusan ribu buruh di Amerika Serikat pada 1 Mei 1886.
"Tetapi kemenangan kaum buruh pada masa itu, mau direbut kembali oleh kaum kapitalis dengan cara sistem kerja kontrak dan outsourching," terangnya.
Karena itu, massa menuntut untuk mencabut sistem kerja kontrak dan outsourching yang dianggap merugikan pekerja.
"Hapuskan sistem kerja kontrak dan outsourching yang merugikan serta memberikan upah yang layak bagi buruh," tuturnya. (adw)
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com