Harianmomentum.com--Ratusan penumpang KMP Mutiara Persada II yang karam di Pulau Rimau Balak, mengamuk di ruang tunggu Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, Jumat (7-6-2019).
Para penumpang itu merasa diterlantarkan oleh pihak manajemen kapal tersebut. Budi penumpang asal Jakarta mengataka telah berada di ruang tunggu lebih dari 4 jam setelah pross evakuasi sekitar pukul 12.30 WIB.
"Saya sudah dua kali meminta kepastian ke pihak manajemen kapal, kapan kepastian kendaraan kami bisa kami ambil," kata Budi.
Selain menunggu kepastian yang tidak jelas, dia juga merasa dirugikan waktu dan juga tambahan biaya akibat lambatnya penanganan manajemen kapal.
"Terus terang saya sudah mengeluarkan uang lagi sekitar Rp300 ribu untuk makan dan ongkos anak istri saya ke Bandarlampung, karena tidak mungkin mereka saya suruh ikut nunggu di sini (pelabuhan)," terangnya.
Penumpang lainnya, Tatang berharap ada beberapa orang perwakilan yang diperkenankan untuk mengambil barang di kapal yang terdampar.
"Tidak butuh bantuan apa-apa, karena semua kebutuhan kami ini ada di dalam kendaraan. Kami juga minta kepastian kapan kapal akan ditarik lagi," harapnya.
Mansyur perwakilan manajemen kapal menjelaskan, mengenai penarikan kapal belum ada kejelasan dari perusahaan, karena masih menunggu tugboat berukuran besar.
"Sudah tiha kali dicoba untuk ditarik, tapi tali putus. Ini masih minta bantuan tugboat lagi, mengupayakan dari Merak untuk tugboatnya," jelasnya.
Terpisah, Humas PT ASDP Cabang Pelabuhan Bakauheni Syaifullail M. Harahap berharap, masalah tersebut segera terselesaikan.
"Masih menunggu konfirmasi manajemen kapal, karena masalah evakuasi itu wewenang manajemen. Kami hanya bisa menenangkan para penumpang saja," katanya. (bob)
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com