Harianmomentum.com--Sistem Manajemen Terpadu PTPN VII yang dikenal dengan nama SMTN7 dinilai sebagai yang terbaik diantara PTPN lainnya se Holding Perkebunan.
Kepala Divisi Sistem Informasi Manajemen (DSIM) PTPN Group David P Sihombing mengatakan, satu poin yang membuat sistem ini belum maksimal diterapkan di anak perusahaan yang bermarkas di Bandar Lampung ini adalah karena diterapkan pada saat krisis.
"Saya harus katakan, pelaksanaan SMTN7 di PTPN VII ini adalah yang paling maju dibanding di PTPN-PTPN lain. Saya lihat sistemnya sudah berjalan dengan baik, meskipun masih ada beberapa kendala. Itu wajar sebagai langkah awal dalam menerapkan sistem yang terintegrasi.
Sayangnya, pas mulai sistem ini, perusahaan sedang krisis. Tapi, saya sangat apresiate dengan PTPN VII,” kata David saat memberi sambutan pada pembukaan Perancangan dan Workshop Integrated Management System PTPN Grup di Ruang Rapat Utama Kantor Direksi PTPN VII, Selasa (30/7/19).
David menjelaskan, sebagai induk perusahaan, PTPN Group berkomitmen menerapkan sistem informasi manajemen yang terintegrasi. Sebab, kata dia, kesamaan sistem dalam satu organisasi akan memberi kemudahan dalam seluruh proses manajemen. Oleh sebab itu, pihaknya terus mendorong dan menfasilitasi penggunaan sistem yang memadai dan berwawasan global untuk dipakai di semua PTPN.
“Kami datang ke sini untuk memberikan asistensi terhadap pelaksanaan ERP yang telah menjadi kebijakan Holding. Kami ingin, semua proses bisnis, baik core proces (proses inti) maupun supporting proces (proses pendukung) dapat berjalan dengan baik. Meskipun kami memberikan peluang kepada anak perusahaan untuk menyesuaikan dengan visi, misi,” kata dia.
Acara ini dibuka Direktur Operasional PTPN VII Husairi dan diikuti puluhan karyawan yang membidangi sistem informasi manajemen. Dalam pengarahannya, Husairi mengatakan, sistem informasi terintegrasi adalah kebutuhan inti manajemen modern yang bercita-cita menjadi besar dan bergaul dalam bisnis dunia. Tanpa itu, kata dia, kemajuan yang diraih suatu perusahaan hanya akan bersifat sesaat. "Ini zaman global, di mana setiap peristiwa, setiap perubahan, di manapun tempatnya akan terpantau secara cepat. Kondisi kita saat ini memang belum stabil dan yang sedang terus kita genjot adalah produksi. Tetapi, dalam kondisi apapun, kita tidak boleh meninggalkan untuk terus mengikuti perkembangan zaman. Sebab, apa yang kita kerjakan saat ini adalah untuk menyiapkan hidup kita di masa depan,” kata dia.
Tentang sistem manajemen terintegrasi sebagai mana tujuan workshop ini, Husairi mengatakan, pihaknya terus melakukan perbaikan sistem maupun infrastruktur. Setelah menerapkan ERP secara penuh pada awal 2019, kata dia, pihaknya masih memiliki beberapa kendali soal konektivitas. Beberapa unit bisnis (kebun), kata dia, berada di wilayah blind spot sehingga sistem transfer data masih terhambat. “Ada beberapa kebun yang blind spot, atau kalaupun ada tetapi sangat lemah. Ini menjadi kendala karena integrated manajemen system ini mempersyaratkan ketersediaan jaringan internet yang andal. Dan untuk mengatasi itu, beberapa hari yang lalu kami sudah menanda tangani MoU dengan PT. Infokom untuk menyediakan jaringan serat optik terinegrasi,” kata dia.
Kepada para peserta workshop yang terdiri dari pelaksana inti sistem informasi manajemen di PTPN VII, Husairi meminta seluruh tahapan dan proses transfer knowledge dari Holding untuk menjadi perhatian. Meski sudah dianggap lleading, kata dia, bukan berarti seluruh sistem yang dipersyaratkan oleh Holding sudah berjalan.
“Saya berpesan, gunakan kesempatan dua hari ini untuk betul-betul dimanfaatkan untuk sharing knowledge. Sebab, apa yang dilaksanakan Holding di sini akan dilakukan juga di PTPN lain. Jadi, jangan sampai kita tertinggal, apalagi menjadi penghambat pelaksanaan IMS ini secara keseluruhan,” kata dia.(red)
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com