Harianmomentum.com--Gubernur Arinal Djunairi berencana menemui Menteri Perdagangan dan Menteri Pertanian terkait dengan impor kopi ke Lampung.
Hal itu ditegaskan Arinal usai membuka workshop Pengendalian Kerusakan Perairan Darat di Hotel Horison Bandarlampung, Kamis (1-8-2019).
Arinal ingin menjadikan Provinsi Lampung mandiri. Terutama dalam menghasilkan kopi robusta Lampung.
Meski demikian, jika terdapat penurunan panen dan kebutuhan kopi yang meningkat maka diperbolehkan impor.
"Tetapi impor itu tidak boleh dibudayakan. Kalau ternyata kopi itu terdapat kegagalan panen, solusinya adalah impor," terang Arinal.
Dia pun berencana menghadap Menteri Perdagangan dan Menteri Pertanian untuk membicarakan permasalahan tersebut.
"Saya akan bicara dulu dengan menteri pertanian dan menteri perdagangan dulu," ujarnya.
Sebelumnya, Arinal menyatakan kekecewaaanya terhadap beberapa perusahaan di Lampung yang mengimpor kopi dari Vietnam.
Keluh kesahnya itu disampaikan saat beraudiensi dengan sejumlah pemimpin media di Lampung di ruang rapatnya, Selasa (23-7-2019).
Menurut Arinal lebih dari tujuh puluh persen produksi kopi robusta nasional berasal dari Provinsi Lampung. Mirisnya, justru ada perusahaan di Lampung yang mengimpor kopi dari Vietnam.
Gubernur merasa geram karena tindakan pengusaha nakal tersebut berpotensi mengancam kesejahteraan petani kopi di Bumi Ruwa Jurai.
"Saya kecewa, Lampung ini sebagai penghasil kopi tapi justru ada pengusaha yang impor kopi," tegas Arinal. (adw)
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com