Harianmomentum.com--Tingginya minat masyarakat, tidak menyurutkan niat para jemaah untuk bisa menunaikan ibadah haji di Mekkah, Arab Saudi.
Berdasarkan pantauan konributor harianmomentum.com, Rozy Alfian mengatakan, hampir seluruh jemaah dari berbagai negara telah tiba di Mekkah-Arab Saudi. Begitupun dengan jemaah asal Indonesia yang sudah hampir semua kloter berada di Mekkah.
Kesempatan berada di Tanah Suci dimanfaatkan oleh jemaah asal Indonesia untuk beribadah sebanyak-banyaknya di Masjidil Haram. "Terutama ketika salat fardhu dan terlebih hari ini bertepatan dengan waktunya salat Jumat," ujar dia, Jumat (2-8-2019) waktu Arab Saudi.
Bahkan, dengan tingginya animo itu mereka kadang lupa dengan kondisi fisiknya. Terutama bagi para lansia yang tak jarang kelelahan setelah melaksanakan berbagai ibadah.
Sebagaimana yang terlihat di terminal Syib Amir, jemaah haji dari negara lain dan juga indonesia berdesak-desakan berebut ingin masuk ke dalam bus, bahkan terdapat beberapa jemaah yang pingsan karena terlalu lama menunggu antrean bus untuk pulang ke hotel.
Dengan suhu mencapai 41 derajat celcius (°C) di MeKkah juga menambah beratnya keadaan di sekitar terminal.
Seorang kakek berusia sekirar 60 tahun asal Indonesia terjatuh pingsan di tengah kerumunan jemaah yang berebut bus.
Namun, petugas TKHI dan TKHD dengan sigap melakukan bantuan rerhadap jemaah tersebut dan mengangkatnya ke tempat yang teduh, karena posisi jemaah sedang di terminal. Untuk itulah, jemaah yang mengalami gangguan kesehatan tersebut diserahkan ke Tim Gerak Cepat yang memang mendirikan posko di sekitar Terminal Syib Amir.
Tim P3JH mengatakan, dalam menolong jemaah yang mengalami kondisi darurat medis yang butuh penanganan kompleks, mereka telah berkoordinasi dengan Tim Gerak Cepat (Tim TGC) Kementerian Kesehatan. Tim TGC akan ditempatkan di Terminal Syib Amir dan Tim Medis Emergency Arab Saudi yang tersebar di beberapa titik Masjidil Haram.
"Kakek itu terlalu lama menunggu bisnya penuh terus, bus nomor 6 memang cuma sedikit," sela jemaah yang turut membantu kakek yang pingsan tersebut.
Ketika di konfirmasi, petugas bis Terminal Syib Amir perihal jumlah bis nomor enam yang dikeluhkan berjumlah paling sedikit oleh para jemaah. Petugas tersebut berdalih dengan tidak bisa memastikan jumlahnya.
"Bis nomor enam rutenya terlalu panjang jadi memang agak lambat sampai kembali ke terminal. Tapi, kalau masalah penambahan bis atau peruban rute bukan wewenang saya," ujar Safarudin salah seorang petugas di terminal sambil berlalu.(rozy/awn)
Laporan kontributor Harian Momentum di Mekkah, Rozy Alfian.
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com