Jadi DPR RI, Kadafi Gagas Pengembangan Pariwisata Lampung

Tanggal 02 Sep 2019 - Laporan - 1355 Views
Anggota DPR RI periode 2019-2024 M. Khadafi//ist

MOMENTUM, Bandarlampung--Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Republik Indonesia (DPR RI) periode 2019-2024, Muhammad Kadafi memiliki konsep untuk mengembangkan pariwisata di wilayah Provinsi Lampung.

Anggota DPR RI dari daerah pemilihan (dapil) Lampung satu itu mengatakan, Lampung menyimpan banyak pariwisata menakjubkan, khususnya di Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar). Namun menurut Ketua Kadin Lampung itu, pariwisata di bumi dua jurai harus dikemas agar lebih menarik lagi.

“Lampung ini punya potensi pariwisata yang luar biasa.  Tinggal bagai mana cara kita mengemasnya agar lebih baik lagi kedepannya,” kata Ketua Hipmi Lampung itu saat berdiskusi dengan harianmomentum.com soal pariwisata Lampung, belum lama ini.

Untuk itu, posisinya di legislatif psuat akan dimanfaatnkannya guna mendorong hal tersebut. Sebab, legislatif dan eksekutif punya tanggung jawab untuk mengelola sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusianya (SDM) dengan baik.

“Lampung dengan bonus demografi dan tingkat generasi produktifnya yang baik tidak boleh disia-siakan,” ujar politisi asal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.

Lalu seperti apa ide yang ada dibenak Khadafi untuk memajukan pariwisata Lampung? 

Berbekal pengalamannya selama ini, Khadafi punya beberapa ide untuk lebih memajukan destinasi wisata Lampung. Bahkan dia punya konsep pembangunan infrastruktur pariwisata yang keuntungannya dapat dirasakan banyak pihak.

“Contoh, para wisatawan baik lokal maupun asing sudah mengenal eksotisnya pantai di Pesibar. Wilayah lain bisa menopang pariwisata di Pesibar,” tuturnya.

Maksud dia, Pesibar yang memang sudah menjadi salah satu alternatif wisata pantai di Lampung dapat dijadikan percontohan. Nantinya, wilayah lain pun akan didorong untuk memperkenalkan keindahan wisatanya.

Caranya, harus ada banyak pengusaha atau agen tour and travel yang siap membimbing, dari satu tempat ke tempat wisata lainnya. 

“Kita harus buat konsep wisata yang menyeluruh untuk mendorong wisata lainnya. Sebab wisata indah di Lampung bukan hanya di Pesibar,” jelasnya. 

Contoh, kata dia, kita ambil trip awal dari Pesibar. Dari Pesibar wisatawan bisa saja diajak menuju ke kabupaten lain, seperti ke Liwa, Lampung Barat (Lambar).

“Diperjalanan mereka bisa melihat kebun kopi, lantas disuguhkan dengan tarian adat Lampung. Bagi mereka yang tertarik ingin tahu dengan budayad di Lambar bisa kita berikan pengenalan sejarah,” tuturnya.

Selain dari Pesibar ke Lambar, alternatif lainnya, wisatawan juga bisa diarahkan untuk melalui Kabupaten Tanggamus. 

“Pemandu wisatanya bisa memperkenalkan olahan perkebunan di Tanggamus. Para wisatawan bisa meninjau kebun coklat secara langsung, bisa juga diperkenalkan dengan bendungan terbesar di Asia Tenggara, Batu Tegi,” paparnya.

Setelah itu barulah wisatawan dapat diarahkan untuk menuju ke Bandarlampung atau kabupaten/kota lainnya. Tergantung arah wisatanya, kalau perlu ke 15 kabupaten/kota. 

“Kalau untuk di Bandarlampung ini kan banyak UMKM, mulai dari kerajinan tapis, kuningan hingga kuliner,” jelasnya.

Dengan diarahkannya wisatawan ke UMKM di Bandarlampung, mereka dapat membeli oleh-oleh. “Orang ke pariwisata itu fresh money dan mereka mau senang-senang. Untuk itu kita dorong mereka bisa melihat produk UMKM di Lampung,” jelasnya.

Dengan pola yang digagas Khadafi tersebut, diharapkan semua kabupaten/kota di Lampung berlomba-lomba untuk memajukan pariwisatanya.

“Kalau industri pariwisata meningkat, maka lapangan pekerjaan pun meningkat, masyarakat diberdayakan dan kas pemerintah juga meningkat tentunya,” harapnya.

Untuk mewujudkan cita-cita membesarkan nama Lampung sebagai salah satu provinsi dengan pariwisata terbaik di Indonesia, bahkan dunia, butuh kerja sama antara legislatif di pusat dan Gubernur Lampung serta instansi terkait

 “Di Lampung ada 20 perwakilan (DPR RI) dan empat DPD RI. Kalau kita bisa bergandeng tangan dan berfikir untuk Lampung lebih baik kedepannya Insyaallah niatan ini dalam waktu dekat terlaksana,” ungkapnya.

Lebih dari itu, masyarakat dan para pengusaha (investor) juga harus bersama-sama mendukung. Termasuk juga kepala daerah di masing-masing wilayah kabupaten/kota.

“Kita mengajak para pelaku di dunia usaha untuk dewasa. Saat ini bukan masanya single fighter (berjuang sendiri). Karena sekarang mau tidak mau pengusaha harus bisa bergandengan tangan dengan kompetitor untuk membangun unit usaha lebih besar,” jelasnya.

Dengan begitu, diharapkan pengusaha tour and travel lokal bisa maju bersama tanpa harus takut tersaingi para investor dari luar.

“Saya berharap pemerintah tidak terlalu cepat mengambil alternative mengambil infestor dari luar. Lebih baik berdayakan investor lokal dulu,” katanya.(acw)

Editor: Harian Momentum


Comment

Berita Terkait


Bawaslu Waykanan Apel Siaga ...

MOMENTUM, Blambanganumpu--Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupat ...


KPU Metro Mulai Distribusi Logistik Pilkada 2 ...

MOMENTUM, Metro--Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Metro distribus ...


BAP DPD RI Kunker ke Kantor BPK RI Perwakilan ...

MOMENTUM, Bandarlampung--Badan Akuntabilitas Publik (BAP) DPD RI ...


Masa Tenang, KPU Waykanan Ingatkan Paslon dan ...

MOMENTUM, Blambanganumpu--Tahapan pilkada serentak tahun 2024 mem ...


E-Mail: harianmomentum@gmail.com