MOMENTUM, Bandarlampung--Pemanfaatan sisa hasil produksi dari barang mentah menjadi lebih bernilai dilakukan mahasiswa praktik kerja pengabdian masyarakat (PKPM) IIB Darmajaya. Mulai dari menghidupkan kembali bank sampah sahabat gajah, pemanfaatan ampas teh menjadi pupuk fermentasi, kebun hidroponik atau sayuran organik dan diversifikasi produk kerajinan bambu.
Hal itu dilakukan mahasiswa IIB Darmajaya yang melaksanakan PKPM di Kecamatan Tanjung Bintang dalam program inovasi desa menuju Lampung Selatan Bebas Sampah 2025.
Terdapat 20 kelompok PKPM yang ikut bersinergi dalam pembangunan desa setempat di Tanjung Bintang. Hal ini juga sebagai pengabdian masyarakat yang dilakukan Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya kepada pemerintah daerah Lampung khususnya Kabupaten Lampung Selatan.
Ketua Pelaksana PKPM IIB Darmajaya, Rico Elhando Badri mengatakan keberhasilan anak-anak dalam membina UMKM dikarenakan juga PKPM tahun 2018/2019 mengambil tema pengembangan UMKM berbasis kearifan lokal.
“Setiap kelompok akan membantu UMKM di desa tempat tinggal dengan inovasi masing-masing,” ungkapnya.
Hal ini dilakukan untuk membantu meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. “Keberadaan mahasiswa dalam desa juga diharapkan dapat mengedukasi masyarakat dalam menghadapi segala perubahan baik teknologi maupun komunikasi,” tuturnya.
Sementara, Wakil Rektor I IIB Darmajaya, Dr. RZ Abdul Aziz mengatakan PKPM digelar untuk membekali mahasiswa/i terjun ke dunia kerja.
“Dalam PKPM, mahasiswa dapat mengenal dan melakukan pemetaan terhadap lingkungan sekitar. Bagaimana bekerja dalam sebuah tim untuk mencapai tujuan yang sukses,” ungkapnya.
Doktor lulusan Jepang ini menerangkan bahwa mahasiswa juga dapat mengeksplor kemampuannya masing-masing dalam menciptakan program kerja untuk membangun desanya.
“Mahasiswa tidak hanya membangun desa tetapi juga memberikan edukasi kepada warga sekitar baik dalam sisi ekonomi dan pemahaman teknologi,” tandasnya.(rls)
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com