MOMENTUM, Kotaagung--Tim Survei Komisi Akreditasi Puskesmas Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI berkunjung ke Kabupaten Tanggamus, Kamis (12-9-2019).

Tim yang dipimpin Fionaliza itu diterima Bupati Dewi Handajani, bersama Asisten Il Karjiono, Kepala Dinas Kesehatan Sukisno, jajaran Dinkes, dan sejumlah kepala OPD di Aula Ratu Kuring Kantor Pemkab Tanggamus.

Menurut Fionaliza, timnya akan dibagi dua kelompok untuk merlakukan survei re-akreditasi puskesmas selama tiga hari di Kabupaten Tanggamus.

Tim itu akan melakukan survei untuk memotret layanan dan fasilitas di Puskesmas Gisting dan Puskesmas Kotaagung. "Hasilnya akan diseahkan kepada Komisi Akreditasi Kementerian Kesehatan," ujarnya.

Re-akreditasi puskesmas adalah proses penilaian eksternal berulang setiap tiga tahun. Survei dilakuan institusi berwenang terhadap puskesmas untuk menilai kesesuaian penyelenggaraan sistem manajemen mutu, pelayanan, dan program dengan standar Kemenkes.

Hal ini bertujuan mendorong puskesmas untuk senantiasa meningkatkan kualitas pelayanan dan wahana dalam rangka peningkatan mutu kinerja melalui perbaikan yang berkesinambungan terhadap sistem manajemen mutu, sistem penyelenggaraan pelayanan serta sistem penerapan menejemen resiko. 

Sementara dalam sambutan Bupati Dewi menyampaikan, Kabupaten Tanggamus pada usia ke-22 tahun, mempunyai satu RSUD, 24 puskesmas yang terdiri dari 17 puskesmas rawat inap dan 7 unit nonrawat inap serta 54 puskesmas pembantu di 20 kecamatan yang ada. 

"Pelayanan publik yang berkualitas dan memuaskan masyarakat merupakan kewajiban pemerintah," ujar Dewi.

Akreditasi ini diharapkan puskesmas dapat menjalankan fungsinya secara optimal melalui pengelolaan yang baik,  proses dan kualitas pelayanan makin meningkat.

"Pemerintah daerah memberikan dukungan, termasuk anggaran yang bersumber dari APBD. Antara lain untuk pembangunan fisik puskesmas maupun rehab, pengadaan alat kesehatan, obat obatan dan pemenuhan tenaga kesehatan." imbuhnya"

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Sukisno mengatakan,  puskesmas merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan, bertanggung jawab menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan kesehatan.

Sukisno menakui, kualitas layanan kesehatan di puskesmas berbeda-beda, karena itu perlu kebijakan dalam perbaikan mutu pelayanan kesehatan yang dilakukan. (glh/jal).