MOMENTUM, Metro--Pemerintah Kota Metro benar-benar serius melakukan upaya pencegahan stunting—pertumbuhan tubuh anak yang tidak normal/pendek, akibat kekurangan asupan gizi.
Bukti keseriusan Pemkot Metro mencegah stunting itu dilakukan dalam bentuk pemberian dana bantuan Rp400 juta untuk tiap kelurahan.
"Bantuan itu kita anggarkan melalui Dana Insentif Daerah (DID). Tetapi itu diperioritaskan di kelurahan yang paling banyak penderitanya (stunting)," kata Walikota Metro Achmad Pairin pada Harianmomentum.com, Senin (14-10-2019).
Dana tersebut, lanjut dia, digunakan untuk upaya pencegahan stunting, seperti sosialiasi dan bantuan tambahan gizi kepada ibu hamil dan balita.
Menurut Pairin, saat ini jumlah penderita stunting di Kota Metro tercatat mencapai 1.014 orang. Dari angka tersebut, penderita stunting paling banyak berada di Kelurahan Yosodadi, 162 orang.
"Di Kelurahan Yosodadi 162 yang stunting. Di Kelurahan Rejomulyo ada 49 orang. Kami sedang usahakan supaya bisa tertangani semua," terangnya.
Menurut dia, upaya paling penting dalam pencegahan stunting adalah dengan memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang penyebab dan cara pencegahannya.
"Kita upayakan memberikan pemahaman dulu ke masyarakat. Penyuluhan itu nanti bisa dilakukan lewat kelurahan, posyandu, atau melalui face to face. Karena kalau cuma mengandalkan bantuan tidak akan cukup. Salah satunya asupan gizi, kan tidak mungkin setiap hari kita berikan bantuan," jelasnya.
Saat ini, Pemkot Metro melalui dinas terkait gencar melakukan pemantauan ibu hamil dan bayi yang baru lahir. Nantinya bayi yang lahir dengan panjang tubuh di bawah 50 centimeter akan dirawat dan diberikan asupan gizi khusus, agra pertumbuhanya maksimal.
"Sebelum bayi lahir nanti ada pembinaan pada ibu hamil melalui posyandu. Di posyandu ini masyarakat diberikan pemahaman agar mencukupi gizi selama kehamilan. Dengan begitu mereka bisa mencegah terjadinya stunting," terangnya. (pie)
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com