MOMENTUM, Kotabumi--Kelompok peduli sosial Lampung Utara (Lampura) yang tergabung dalam Komunitas Jumat Berbagi (KJB), pada Jumat (18-10-2019) mendatangai kediaman Nirwanto (26) pria penderita penyakit kaki gajah.
Kedatangan KJB di kediaman Nirwanto yang terletak di Gg. Gajah Mada RT 03 LK 01 Kelurahan Kelapatujuh itu untuk memberikan dukungan sekaligus memberi bantuan berupa sembako dan uang tunai.
Komunitas yang terdiri dari pegawai negeri, wartawan, serta masyarakat umum yang peduli sosial, itu berjanji akan membeckup hingga tuntas pengobatan Nirwanto.
Baca Juga: Menderita Penyakit Kaki Gajah Sejak Kecil, Nirwanto Harapkan Bantuan Dermawan
Firman, selaku Ketua KJB Lampura mengatakan, setiap pekn khusus pada Jumat, KJB selalu memberikan bantuan kepada masyarakat yang mengalami kesusahan. Mereka hanya menjembatani para donatur untuk berbagi kepada sesama yang mengalami kekurangan.
"Ya, kami akan coba bantu pengobatan Nirwanto hingga tuntas. Karena kami juga bekerja sama dengan kelompok-kelompok peduli sosial lainya seperti Pelaut (Perduli Lampung Utara). Mereka itulah nanti yang akan menanggung pengobatan Nirwanto hingga tuntas," terang Firman usai memberikan bantuan kepada Nirwanto.
Namun, sebelumnya, kata Firman, pihak KJB harus mengetahui terlebih dahulu tentang penyakit yang diderita Nirwanto. "Kami harus tahu dulu penyakit apa yang diderita Nirwanto berdasarkan pemeriksaan atau dianogsa medis. Kami berharap pihak keluarga segera memeriksakan Nirwanto ke rumah sakit. Kalau sudah jelas baru kami berkoordinasi dengan lembaga peduli sosial lainnya untuk mengobati Nirwanto. Pokoknya tenang aja kami maksimal untuk sosial," papar Firman.
Nirwanto, sejak kecil hanya berdua dengan ayahnya, Iskandar. Ibunya meninggal dunia saat Nirwanto masih berusia 14 bulan.
Ayahnya yang sebelumnya berprofesi tukang bangunan, kini tidak lagi produktif karena usianya sudah tua.
Nirwanto menderita penyakit itu sejak kecil bermula dari adanya benjolan dibagian lutut sebelah kiri yang menyebabkan Ia tidak bis berjalan normal.
Namun dua tahun belakangan ini kondisi kaki Nirwanto makin parah. Kondisi kakinya membengak besar sehingga sulit berjalan. Bahkan dibagian perut juga tumbuh benjolan daging yang makin lama makin membesar.
Kondisi ekonomi keluarga yang berpenghasilan minim membuat Nirwanto tak bisa berobat. Ia hanya berdiam diri bersama ayahnya di rumahnya. (Ysn).
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com