MOMENTUM, Bandarlampung--Bakal calon Walikota Bandarlampung, Fauzan Sibron membeberkan visi dan misinya, maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di 2020 mendatang.
Hal itu disampaikannya saat diwawancarai usai mengikuti fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan di Kantor DPD Partai Nasdem Kota Bandarlampung pada Selasa (29-10-2019), sore.
Dalam sesi wawancara itu, Fauzan menyebut beberapa misi utamanya yang bakal direalisasikan jika kelak menjadi orang nomor satu di kota setempat.
Pertama dia berkomitmen untuk memenuhi hak dasar masyarakat, khususnya terkait pangan. “Saya ingin ketersediaan pangan terjangkau, ini adalah kewajiban dan tanggung jawab pemerintah kota (pemkot),” ujarnya.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Pimpinan DPRD Lampung dari Fraksi Nasdem itu akan berkoordinasi dengan pihak terkait, sepert bulog dan stake holder terkait lainnya.
Kedua soal pemukiman. Fauzan punya keinginan agar masyarakat Bandarlampung mendatang mendapat rumah layak huni. “Sehingga nantinya tidak ada lagi masyarakat yang tidak punya tempat tinggal layak. Maka langkah awalnya saya akan membenahi tata ruang di Bandarlampung,” jelasnya.
Misinya ketiga, terkait hak-hak dasar masyarakat, soal kesehatan salah satunya. “Saya ingin kesehatan ini mudah diaksesnya. Maka sarana-prasarana dan mutunya harus dijamin,” ucapnya.
Selain kesehatan, sarana-prasarana pendidikan juga menjadi perhatiannya, sehingga kualitasnya bisa lebih ditingkatkan lagi. “Kualitas para pengajarnya juga perlu ditingkatkan. Jadi kedepan kualitas pendidikan di Bandarlampung akan lebih baik lagi,” tarangnya.
Keempat, Fauzan akan memprioritaskan pembangunan infrastruktur di wilayah kota setempat. “Pembangunan infrastruktur ini bukan hanya soal jalan, jembatan atau flyover. Tapi juga soal pembangunan drainase (saluran air), ini juga menjadi fokus saya kedepan,” ungkapnya.
Fauzan berkomitmen untuk melakukan pembangunan drainase dengan konsep yang matang. Sehingga, masalah banjir di kota setempat akan teratasi.
“Drainase ini harus terkonsep menyeluruh, bukan hanya sepotong-sepotong. Jadi ke depan drainase harus terkoneksi dengna seluruh wilayah Bandarlampung,” paparnya.
Masih terkait pembangunan infrastruktur, Fauzan pun akan membangun ruang terbuka hijau. Menurut dia, saat ini Bandarlampung sangat memerlukan ruang terbuka hijau.
“Ruang terbuka hijau musti dibangun, paling tidak di 20 kecamatan. Termasuk dengan fasilitasnya, seperti sarana olahraga, taman bermain, dan fasilitas umum lainnya,” bebernya.
Tak berhenti di situ. Lebih lanjut Fauzan menyoroti soal kemacetan yang kerap terjadi di kota setempat. Untuk mengurai kemacetan, dia punya konsep membangun jembatan, flyover, dan pelebaran jalan di tempat-tempat yang dianggap rawan kemacetan.
“Kalau infrastruktur ini terkoneksi secara menyeluruh, mudah-mudahan tidak lagi terjadi kemacetan di kota ini,” harapnya.
Selain soal pembangunan infrastruktur, dia pun memprioritaskan pembangunan ekonomi kerakyatan.
Menurut dia, akses pembangunan ekonomi kerakyatan, khususnya UMKM harus dipermudah. Mulai dari pemberian izinnya, akses usahanya, hingga memangkas sistem birokrasi yang mempersulit berkembang usaha itu sendiri.
Fauzan pun memfokuskan diri untuk bekerja secara bersih, yang disebutnya birokrasi bersih dan transparan. “Saya tidak ingin lagi ada pelayanan yang dipersulit, pungutan liar (pungli) dan segala bentuk korupsi lainnya. Untuk itu saya akan mulai dari diri pribadi, sehingga kebawahnya juga akan menular,” ungkapnya.
Dengan birokrasi bersih dan transparan, Fauzan berharap pelayanan kepada masyarkaat Kota Bandarlampung, seperti membuat izin, KTP dan sebagainya lebih mudah, dan tidak menghabiskan waktu lama (cepat).(acw)
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com