Raih 12 Emas, Satgas KONI Cukur Botak

Tanggal 11 Nov 2019 - Laporan - 1394 Views
Sejumlah Satgas KONI Lampunh usai mencukur rambutnya.

MOMENTUM, Bandarlampung--Seluruh tim Satuan Tugas (Satgas) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Lampung yang selama ini melakukan monitoring dan evaluasi seluruh cabor pada Porwil mencukur rambutnya hingga botak.

Khususnya satgas pria. Hal itu dilakukan lantaran para satgas memiliki nazar (janji) untuk cukur botak jika pada Porwil dapat melebih target 11 medali emas.

Saat partai ketiga final Tinju Porwil, antara Rusdianto Suku melawan Petinju Kepulauan Riau di kelas 75 Kg, dan kemenangan angka mutlak menjadi milik Rusdianto Suku, maka seluruh Satgas yang saat itu menjadi supporter tinju serentak bersorak, “ Gunduuul...Gundulll...”, sambil berjalan keluar gedung Balai Buntar Bengkulu.

Pada malam harinya, Jumat 8 November 2019, seluruh Satgas mencarter tukang ptong rambut untuk membuat semua kepala mereka plontos. Pagi harinya, seluruh Satgas menceburkan diri ke laut di pantai Panjang Bengkulu.

Ini sebuah representasi dari menyikapi hasil kerja tim secara keseluruhan. “Ini bukan sekedar sensasi. Kami mempunyai tugas berat untuk mendukung suksesnya kontingen Lampung. Kami salah satu bagian saja, motivator, fasilitator dan apapun namanya kami adalah bagian dari kontingen. Yang berjuang tetap para atlet dan pelatih di arena pertandingan,” kata DR Frans Nurseto, Wakil Ketua Umum Bidang Pembinaan Prestasi KONI Lampung.

Frans juga turut dalam penggundulan rambut itu. “Ya kami satu tekad. Untuk memberikan semangat kerja dan kekompakan kita harus tetap terjaga. Dengan gundul bersama ini membuktikan semangat kita sama. Meskipun ada yang awalnya enggan, namun akhirnya seluruh juga sudah gundul. Kami juga terus membangun rasa kesatuan dan keteraan khususnya untuk Satgas. Karena seluruh anggota Satgas punya tugas memberikan data-data tidak saja di pertandingan, namun juga di luar pertandingan.” Ujar Frans yang juga komandan Satgas KONI Lampung itu.

Dia memaknai penggundulan itu, untuk menghilangkan hal-hal yang buruk, serta menumbuhkan semangat baru.

“Hal buruk salah satunya adalah malas berlatih, kurang percaya diri dari para atlet dan sebagainya. Tinggalkan ini sebagai masa lalu, dan tatap masa depan dengan kemauan keras, berlatih keras dan berjiwa petarung dalam cabang olahraga apapun,” jelasnya.

Porwil salah satu proses menuju ke PON, sama saja dengan seluruh Pra PON yang dilakukan masing-masing cabang olahraga lainnya. Bedanya, Porwil dilakukan secara bersamaan beberapa cabor secara multy event.

"Kan beberapa cabor di Porwil juga ada yang tidak serta merta pemenangnya lolos ke PON, seperti Renang dan Atletik misalnya, yang masih ada beberapa pertandingan di luar ini untuk menentukan rangkingnya lolos atau tidak,” terang Frans.

Saat ini semua diminta segera bersiap kembali berlatih menuju Papua 2020. (rls)

Editor: Harian Momentum


Comment

Berita Terkait


Fun Run HUT Ke-53 Korpri, Pj. Bupati Aswarodi ...

MOMENTUM, Kotabumi – Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-53 ...


Descatama Harap Atlet Pra POPNAS Berjuang Mak ...

MOMENTUM, Solo--Harapan besar disematkan ke pundak seluruh atlet ...


Drag Bike 20204 IMI Lamteng Diikuti 600 Peser ...

MOMENTUM, Gunungsugih - Ketua Koordinator Wilayah (Korwil) Ikatan ...


IMI Lamteng Gelar Drag Bike 2024 di Lingkar B ...

MOMENTUM, Gunungsugih - Even Drag Bike 2024 yang digelar Ikatan M ...


E-Mail: harianmomentum@gmail.com