MOMENTUM, Bandarlampung--Keberangkatan 71 jemaah umroh yang dibiayai Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung melalui Bandar Udara (Bandara) Radin Inten II tertunda.
Penundaan itu lantaran belum ada biro perjalanan umroh yang memenuhi syarat. Sehingga, proyek senilai Rp1,9 miliar itu harus ditender ulang.
Berdasarkan pantauan harianmomentum.com di website Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Provinsi Lampung, Rabu (13-11-2019), lelang itu dimulai sejak 8 November.
Saat ini, tender tersebut memasuki tahapan download dokumen pemilihan yang diikuti 18 peserta. Sayangnya, tidak disebutkan nama-nama peserta tidak disebutkan dalam lelang tersebut.
Kabag Agama Biro Kessos Pemprov Lampung Asnan Sabirin menyebutkan penundaan keberangkatan umroh itu harus tertunda dan ditender ulang.
"Masih lelang ulang, karena sebelumnya tidak ada peserta yang memenuhi persyaratan," kata Asnan saat ditemui di komplek perkantoran Gubernur Lampung.
Dia berharap tender tersebut segera selesai dan Desember mendatang sudah bisa memberangkatkan 71 jemaah umroh.
"Keberangkatannya kita jadwalkan ulang pada 11 Desember nanti," ujarnya.
Terkait nama-nama jemaah umroh, dia mengaku sudah diusulkan yang terdiri dari kaum duafa, penjaga masjid serta guru-guru mengaji.
"Tapi harus kita verifikasi dulu, sekarang masih diproses nama-namanya yang akan berangkat," tuturnya.
Selain itu, dia juga belum mengetahui siapa saja yang akan berangkat umroh bersama jemaah dari Pemprov Lampung.
Sehingga, Asnan berharap pemerintah kabupaten/kota bisa bersama-sama memberangkatkan jemaaah umroh.
"Biro perjalanan umroh juga yang ingin bergabunh juga diperbolehkan. Tapi sampai sekarang belum ada yang mendaftar," jelasnya. (adw)
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com