Ronggur Akui Ancam Potong Gaji Karyawan Wisma Sindalapai untuk Motivasi

Tanggal 15 Nov 2019 - Laporan - 1408 Views
Wisma Sindalapai, Liwa, Lampung Barat. Foto. Lem.

MOMENTUM, Liwa--Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Lampung Barat (Lambar) Ronggur L Tobing mengaku telah mengancam akan memecat 10 karyawan Wisma Sindalapai.

Selain itu, dia juga mengaku akan memotong gaji 10 kayawan tersebut untuk mentutupi pendapatan asli daerah (PAD). 

Meski demikian, Ronggur berdalih tindakan tersebut sebagai pembinaan sekaligus untuk memotivasi 10 karyawan tersebut agar bekerja maksimal dalam mengelola Wisma Sindalapai.

BACA JUGA: Kadisporapar Lambar Ancam Pecat dan Potong Gaji Karyawan Wisma Sindalapai

"Ya, benar (mengancam karyawan Sindalapai), tapi ini hanya untuk motivasi adik-adik (karyawan wisma) agar lebih baik lagi dalam bekerja. Kami ini kan sayang dengan mereka. 

Diclosing stetmen saya juga disampaikan mengenai gaji yang belum dibayar, saya telpon bendahara dan sedang proses mudah-mudahan hari Senin. Karna tukin kami saja belum keluar, biasanya kan kerja dulu baru dibatar. Nan ini kami bayar duluan hanya untuk kesejahteraan bersama. Jadi gak ada itu sampai pemotongan uang gaji," kata Ronggur L Tobing saat ditemui harianmomentum.com diruang kerjanya, Jumat (15-11-2019).

BACA JUGA: Delapan Karyawan Wisma Sindalapai Mengundurkan Diri

Ronggur menyatakan, tidakan itu dilakukan karena manajemen wisma milik Pemkab Lambar itu tidak baik. Bahkan, dia menyebutkan, kondisi itu sudah terjadi sejak pengelola sebelumnya (sebelum Ronggur jadi Kadisporapar). Teguran yang dilakukan semata-mata untuk merubah gaya pengelolaan wisma ke arah yang lebih baik.

"Dari tingkat kedisiplinan pegawai saja tidak ada. Saya sering ke wisma untuk mengecek. Terutama beberapa hari terakhir. Karena rumah deket, pagi mau ke pasar saya bilang ke orang rumah untuk mampir dulu melihat kondisi wisma. Tapi apa yang ditemui, karyawan seenaknya sendiri. Puncaknya, beberapa hari lalu, saya minta buku tamu untuk mengecek berapa tamu yang masuk tapi tidak ada," kata Ronggur.

Dia menginginkan, manajemen mengelola wisma sesuai standar operasi (SOP) kerja. Terutama untuk pegawai wisma yang dinilai saat ini tidak jelas dalam pengelolaannya. 

"Sekarang ini kan gak jelas. Pengelolaannya bagaimana. Maunya kan ada SOP. Bila perlu kamibelikan penjerprin untuk pegawai. Inikan gak jelas selama ini. Ini saya yang ngatur harus ikut aturan saya dong. Bila tidak mampu memenuhi anturan atau terbebani dengan aturan ya silakan mundur. Harusnya kan begitu," ujarnya lagi.

Dikatakan Ronggur, mengenai target PAD dari Wisma Sindalapai, selama ini tidak pernah tepenuhi. Dan itu, menjadi catatan penting pada masa kepemimpinannya.

"Itu yang akan kami benahi. Karena selama ini target tidak pernah tercapai. Mereka tidak ada beban. Di sini beban PAD itu, dari itu kami akan benahi," ucapnya.

Selama ini yang menjadi masukan besar PAD dari Wisma Sindalapai yakni dari kegiatan pemda. Terutama kegiatan dari Disporapar. Mulai dari kegiatan festival sekala brak, muli mehanai sampai paskibra yang menggunakan jasa wisma.

"Itu banyak masuk dari kegiatan kami juga. Dari kami ke kami., Kalau tidak, mungkin hanya Rp21 juta PAD nya," jelasnya.

Kondisi menejemen Wisma Sindalapai saat ini, lanjut Ronggur membuat kepala UPT Wisma Sindalapai Untung angkat tangan dan tidak mampu untuk mengurusnya. Dengan dasar tersebut, maka dia turun menanganinya.

"Ya yang sekarang, kepala UPT-nya saja tidak mampu untuk mengurusnya. Karena sudah dari dulu tidak benar dan susah untuk di atur. Makanya saya turun tangan," kata Ronggur yang disetujui Untung.

Sementara itu, dari narasumber yang enggan disebutkan identitasnya kepada harianmomentum.com mengatakan, wacana Kepala Disporapar Lambar untuk menggunaan uang gaji karyawan wisama untuk kekurangan PAD telah lama didengar.

"Sebelum briefing tanggak 14 kemarin, memang sudah dengan kabar akan adanya penggunaan uang gaji untuk PAD. Kalau gak salah bulan kemarin (Oktober) kepala UPT langsung yang bilang bahwa uang gaji akan digunakan untuk menutupi PAD oleh kadis. Saran dari kepala UPT untuk mengiyakan saja kata-kata itu," ujar narasumber kepada harianmomentum.com.

Dengan adanya hal tersebut, dia telah bulat untuk mengundurkan diri dari Wisma Sindalapai. "Surat pengunduran diri memang belum masuk ke dinas. Tapi sedang dalam proses. Yang pasti saya akan mundur," ucapnya. (Lem).

Editor: Harian Momentum


Comment

Berita Terkait


Pj Gubernur Tinjau Peternakan Sapi Terintegra ...

MOMENTUM, Lampura--Dalam rangka meningkatkan dan menjaga stok bah ...


Jelang Nataru, Stok BBM Dipastikan Aman ...

MOMENTUM, Bandarlampung--Stok bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi ...


Lampung Tambah Kuota 11 Ribu Ton Beras SPHP ...

MOMENTUM, Bandarlampung--Provinsi Lampung mendapatkan tambahan ku ...


Kotabaru Hanya Proyek Pencitraan Pj Gubernur ...

MOMENTUM, Bandarlampung--Pembangunan lanjutan Kotabaru di Kabupat ...


E-Mail: harianmomentum@gmail.com