MOMENTUM, Bandarlampung--Dalam rangka memperingati Hari Ibu 2 Desember 2019, Ikatan Keluarga Istri (IKI) PTPN VII menggelar pertemuan rutin dan mengadakan pelatihan sulam usus.
Acara yang digelar di Gedung Pertemuan, Sabtu (7-12-2019) ini dibuka langsungoleh Wakil Ketua Ny Sari Sudarto diikuti anggota IKI se provinsi Lampung.
Dalam sambutannya, Ny Sari Sudarto mengatakan, hari ibu dimaknai sebagai kebangkitan kaum perempuan Indonesia. Perempuan memiliki hak asasi yang sama, oleh karena itu perlu dipelihara kodrat dan harkat martabatnya.
IKI sebagai organisasi yng dibentuk untuk mendukung perusahaan, sangat penying pernan istri dalam penyemangat para suami.
Tanpa motivasi dari istri, mungkin para suami yang bekerja tidak semangat.
Pada kesempatan itu, Ny Sari Sudarto mengapresiasi para pengurus IKI yang telah bekerja keras mengimplementasikan berbagai program kerja tahun 2019. Lebih dari 90 persen program kerja dimaksud telah dijalankan dengan baik.
Ia berharap kepada pengurus untuk dapat menyusun program untuk tahun 2020, program dimaksud dapat menjabarkan berbagai masukan dari para anggota yang berada di Unit dan kantor perwakilan.
Sehingga program kerja tersebut dapat menjadi formula untuk membantu para anggota menunjang perekonomian dalam kondisi perusahaan saat ini.
Ia juga menghimbau kita semua untuk membawa marwah kesejukan kepada para suami dan sesama karyawan. Saling mendukung untuk meningkatkan produktivitas bersama dan saling menjaga kebaikan.
Sementara pemateri pelatihan dari Dinas Perdagangan Provinsi Lampung Iryansyah menjelaskan bagaimana proses pembuatan sulam usus Lampung.
Sulam usus adalah seni kerajinan sulam yang telah ada sejak dulu dalam masyarakat Lampung Pepadun. Awalnya Sulam Usus hanya berupa 'bebe' atau penutup bagian dada para wanita dan penari penari kala upacara adat atau pesta pernikahan berlangsung.
Seiring waktu Sulam Usus semakin ber-methamorphose menjadi busana yang aplikatif dan unik.
"Tapi tak banyak yangmengetahui proses rumit dan unik di balik indahnya busana Sulam Usus tersebut," Iryansyah.
Dalam pembuatan sulam usus, jelas Iryansyah, tahap pertama yang harus disiapkan adalah pemilihan bahan yang baik. Bahan untuk membuat sulam usus ialah kain satin yang banyak di jual dipasaran. Usahakan satin polos tanpa motif dengan warna cerah agar jadi dari busana nanti tampak indah dan mengkilap sebagaimana sifat dari bahan satin tersebut.
Setelah itu potong potong bahan satin menjadi bagian panjang panjang kecil bak pita. Potongan potongan pajang itulah yang kelak akan di rangkai secara teliti satu persatu.
Setelah menyiapkan bahan potongan potongan panjang satin tadi barulah masuk proses rader atau mengecap pola yang di alasi karbon pada kertas karton atau kertas pola. Tujuannya adalah menduplikat design motif yang telah di gambar sebelumnya. Sehingga motif satu bagian pada baju dengan bagian lain akan berbentuk sama. Proses rader ini termasuk memakan waktu yang lama selain pengerjaan penyulaman.
Setelah dirader, hasil pola yang dirader kemudian dipasangi potongan potongan kain satin tadi dengan mengikuti motif gambar yang telah dirader.
Setelah gambar dipasangi potongan selanjutnya dijelujur, tahapan ini dilakukan untuk mempatenkan potongan satin pada lekuk bentuk motif agar tidak bergerak pada proses penyulaman.
Setelah di jelujur barulah di sulam antara satu potongan dengan potongan lain agar menjadi satu kesatuan. (rls)
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com