MOMENTUM, Kotaagung--Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Tanggamus menargetkan pada tahun 2020 ada kecamatan yang dicanangkan Gerakan Indonesia Sadar Administrasi (GISA) Kependudukan.
Menurut Sekretaris Disdukcapil Darma Setiawan, langkah itu sebagai tindak lanjut dari capaian Pekon Soponyono, Kecamatan Wonosobo yang telah dicanangkan sebagai pekon GISA.
"Setelah ada pekon di Tanggamus yang dicanangkan sebagai GISA, beberapa waktu lalu. Sekarang kami menargetkan ada kecamatan Gerakan Indonesia Sadar Administrasi (GISA)," terang Darma di ruang kerjanya, Selasa (7-1-2020).
Sesuai dengan standar GISA pada pekon, kecamatan juga distandarkan kesadaran administrasi kependudukan sampai 100 persen. Pekon Soponyono adalah yang pertama di Lampung.
"Itu target kami, kalau di sini sudah ada pekon GISA maka harus ada kecamatan GISA. Memang agak berat tapi itu target kami untuk menambah prestasi yang sudah ada di bidang kependudukan," ujar Darma.
Namun ia mengaku belum tentukan kecamatannya, sebab akan lihat berapa banyak masyarakat di suatu kecamatan yang telah sebagian besar penduduknya punya dokumen kependudukan.
Dengan kondisi itu kemudian ditingkatkan lagi agar bisa jadi kecamatan GISA. Sebab untuk jadi kecamatan GISA maka seluruh warga di pekon-pekon harus miliki KTP atau minimal miliki surat keterangan (suket) kependudukan.
Darma menjelaskan untuk merealisasikan hal itu bakal memaksimalkan mobil keliling pelayanan KTP yang sudah dimiliki. Maka pelayanan pembuatan KTP tidak bergantung ke dinas saja. Mobil tersebut berperan sebagai usaha jemput bola.
Melalui mobil itu bisa membuat layanan KTP, KK, dan akta kelahiran. Sehingga pembuatan meningkat dan target kecamatan bisa mendapatkan GISA bisa diperoleh.
Darma mengaku saat ini mobil untuk layanan keliling sudah dilengkapi dengan pembangkit tenaga surya. Bahkan jumlah blok panel penyerap sinar matahari ada tiga unit plus baterai. Itu bisa untuk mengoperasikan dua unit komputer sekaligus.
"Maka mobil itu bisa melayani daerah yang tidak ada listriknya. Bahkan sekarang dua unit komputer itu bisa beroperasi selama lima jam hanya andalkan tenaga surya," terang Darma.
Ia berharap dengan adanya kecamatan GISA maka bisa jadi contoh kecamatan lainnya guna menyadarkan masyarakatnya peduli administrasi kependudukan. Sebab manfaatnya juga bagi masyarakat sendiri jika memerlukan identitas.
"Segala upaya terus kami lakukan untuk menyadarkan masyarakat agar memiliki administrasi kependudukan. Sebab antara kesadaran dan pelayanan harus seimbang. Jika pelayanan bagus tapi kesalahan lemah tidak ada hasilnya juga, begitu pun sebaiknya," ujar Darma. (glh/jal).
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com