MOMENTUM, Bandarlampung--Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Nasional Demokrat (Nasdem) punya kedekatan emosional yang kuat. Kedekatan itu terajut saat berlangsungnya Pemilihan Gubernur (Pilgub) di 2018 lalu.
Kala itu, Nasdem-PKS sepekat berkoalisi. Mustafa dari Nasdem dan Ahmad Jajuli dari PKS melanggang menjadi salah satu kontestan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung.
Sejarah koalisi dua partai itu mungkin saja terulang di Pilkada 2020, khususnya untuk Kabupaten Lampung Tengah (Lamteng).
Sebab, Nessy Kalvia, istri Mantan Bupati Lamteng Mustafa yang juga mantan Ketua DPW Nasdem telah membulatkan tekad maju di Pikada Lamteng.
Tekad serupa juga dimiliki Ketua Umum (Ketum) Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS Provinsi Lampung Ahmad Mufti Salim. Mufti, juga telah menyatakan siap maju di Pilkada Lamteng.
Namun yang jadi persoalan, hingga kini keduanya masih sama-sama teguh, untuk maju sebagai calon bupati, bukan wakil.
“Mungkin kita bisa mengulangi sejarah kebersamaan yang dilalui saat Pilgub lalu. Mudah-mudahan PKS mengusung saya sebagai Bupati perempuan pertama di Lamteng,” harap Nessy Kalvia saat diwawancarai usai mengikuti uji kelayakan dan kepatutan di Kantor DPW PKS Lampung, Senin malam (7-1-2020).
Bicara soal wakil, wanita berhijab itu mengatakan bahwa sampai saat ini dia belum mengdeklarasikannya. Jika kelak PKS menyodorkan wakil untuknya, Nessy tak menolaknya.
“Intinya saya siap berdampingan dengan kader PKS. Siapa pun itu. Terpenting PKS sendiri pun siap menyumbangkan suara besar untuk kemenangan ini,” tegasnya.
Hal senada disampaikan Mufti Salim. Mufti pun tak menutup kemungkinan akan terulangnya sejarah koalisi pilgub lalu untuk Pilkada Lamteng.
“Nanti diobrolkan. Saat ini kan kita baru mendengarkan secara langsung (pemaparan Nessy). Masih ada waktu, ini masih dalam proses kan,” kata Mufti.
Saat ditanya apakah siap jadi wakil, Mufti tak menjawab tegas. Menurut dia, masih ada proses panjang, lobi-lobi politik untuk menentukan sikap partai. “Bisa saja Muneh (Mufti-Nessy), bisa juga Nemu (Nessy-Mufti),” celotehnya.
Maksudnya, bisa saja Mufti jadi calon bupatinya dan Nessy jadi calon wakilnya. Begitu pun sebaliknya, bisa Nessy yang jadi calon bupati dan Mufti yang jadi calon wakil di Pilkada Lamteng.
“Beliau sudah paham PKS. Kami pun semakin memahami beliau. Nanti kita coba rumuskan yang terbaik. Nanti kan ada rapat khusus untuk pendalaman, baru kita kerucutkan. Kemudian akan kita sampaikan minimal dua pasang atau dua calon ke pusat. Nanti pusat yang merekomendasikannya,” jelasnya.(acw)
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com