Sharing Time Megalithic Melenium Art, Umar Ahmad Sampaikan Pesan Pelestarian Kebudayaan

Tanggal 22 Jan 2020 - Laporan - 1145 Views
Bupati Tubaba Umar Ahmad bersama Budayawan Lampung Anshori Djausal, Mantan Wakil Gubernur Bachtiar Basri dan Wakil Bupati Fauzi Hasan

MOMENTUM, Panaragan--Pagelaran tari-tarian tradisional Lampung dan tari kreasi dari berbagai daerah di Nusantara mewarnai pembukaan gelarn even kebudayaan bertajuk Sharing Time Megalithic Melenium Art yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba), Rabu 22 Januari 2020.

Even yang akan berlangsung hingga 26 Januari mendatang itu dipusatkan di tiga lokasi: obyek wisata Uluan Nughik dan Sesat Agung (komplek rumah adat) Bumi Gayo Kelurahan Panaraganjaya, serta, obyek wisata budaya Las Sengok Tiyuh/Desa Karta, Kecamatan Tulangbawang Udik.

Bupati Tubaba Umar Ahmad mengatakan, even tersebut merupakan salah satu bentuk komitmen pemkab setempat dalam mensinergikan program pembangunan dalam upaya pelestarian kebudayaan daerah.

"Sharing Time Megalithic Melenium Art merupakan gagasan dari almarhum Suprapto Suryodarmo seniman dan mastro tari yang konsen pada upaya pelestarian kebudayaan. Konsep acara ini sejalan dengan upaya Pemkab Tubaba melestarikan kebudayaan daerah dengan jargon  Pulang ke Masa Depan," kata bupati.

Joget Amarta karya almarhum Suprapto Suryodarmo penggagas even Sharing Time Megalithic Melenium Art.

Dia menjelaskan makna dari jargon Pulang ke Masa Depan. Tubaba, kata dia, adalah bumi atau daerah yang menjadi harapan masyarakat meraih masa depan yang lebih maju dan sejahtera.

Sebagai masa depan, tentu Tubaba juga mempunyai jejak peradaban masa lalu yang menjadi warisan kearifan lokal dari para leluhur.

"Tubaba yang diwariskan para pendahulu adalah masa depan kami. Kami ingin pulang ke masa depan yang maju dan sejahtera dengan bekal nilai-nilai peradaban kearifan lokal yang diwariskan para pendahulu," jelasnya. 

Pada kesempatan itu juga ditampilkan pagelaran tari Joget Amerta karya almarhum Suprapto Suryodarmo selaku penggagas even Sharing Time Megalithic Melenium Art.

Joget Amarta bukanlah sekedar tari dalam pengertian teknis dalam bentu teknik-teknik gerak yang baku. Lebi dari itu Joget Amarta mampu menciptakan atmosfer tari menjadi bentuk meditasi gerak. 

"Acara ini menjadi awal kebangkitan duni seni dan budaya di Kabupaten Tubaba. Ke depan anak-anak  Tubaba bisa berlatih kesenian seperti teater, sastra, seni rupa, musik, film, fotografi dan tari," harapnya.

Turut hadir pada kesempatan itu mantan Bupati Tubaba dan juga Mantan Wakil Gubernur Lampung Bachtiar Basri

"Even Sharing Time Megalithic Melenium Art ini dihadiri para seniman dan arkeolog dari dalam dan luar negeri," kata Semi Anggara ketua pelaksana kegiatan tersebut. (sln)


Editor: Harian Momentum


Comment

Berita Terkait


Pringsewu Peringati Hari Wayang Sedunia ...

MOMENTUM, Pringsewu--Pemerintah Kabupaten Pringsewu menggelar per ...


Menteri Kebudayaan Serahkan Dua Sertifikat Ca ...

MOMENTUM, Jakarta--Menteri Kebudayaan RI Dr. Fadli Zon bersama Wa ...


Kelasa Muloh Tungga Puncaki Gelaran Pesagi Cu ...

MOMENTUM, Belalau--Pagelaran kabaret yang memadukan seni tari, te ...


Begawi Adat Marga Balaw Diharapkan Bisa Mengh ...

MOMENTUM, Bandarlampung--Begawi Agung Marga Balaw Tiyuh Kedamaian ...


E-Mail: harianmomentum@gmail.com