MOMENTUM, Bandarlampung--Peredaran narkoba di Kota Bandarlampung sudah sangat menghawatirkan. Sosialisasi bahaya narkotika menjadi salah satu solusi meminimalisir tingkat penyalahgunaannya, khususnya di kalangan pelajar.
Hal itu dikatakan oleh Ketua Badan Narkotika (BNK) Bandarlampung, M. Yusuf Kohar, tepat dihari dimulainya sosialisasi peraturan daerah terkait bahaya narkotika, Sabtu (25-1-2020).
"Bahaya narkoba di Lampung ini sudah pada titik menghawatirkan. Kita harus saling bahu membahu di semua bidang untuk mendukung pemberantasan narkoba. Mulai dari pemerintah, masyarakat dan aparatur yang bertanggung jawab harus turut serta," kata Yusuf kepada harianmomentum.com.
Yusuf menuturkan, BNK menjadi salah satu wadah untuk mensosialisasikan bahaya narkoba. Namun kendalanya, saat ini tidak ada anggaran yang dikucurkan kepada BNK kota setempat.
M. Yusuf Kohar bersama Menwa Sumatera Selatan (Sumbagsel)
"Sosialisasi bahaya narkoba masih minim. Harusnya pemerintah menganggarkan, karena belum ada BMK yang fertikal," bebernya.
Walau tak ada anggaran yang dikucurkan untuk BNK, Yusuf tetap mensosialisasikan bahaya narkoba, khususnya ke sekolah-sekolah.
"Kalau saya ke sekolah-sekolah selalu mengimbau jauhi narkoba. Baik ke kalangan gurunya, maupun murid-murid. Jangan sesekali mencicipi narkoba jenis apa pun: sabu-sabu, ganja, heroin dan sebagainya," jelasnya.
Yusuf menyebut, penyalahgunaan narkoba paling rentan terjadi di wilayah pesisir Bandarlampung: Bumiwaras, Panjang, Telukbetung Timur, Telukbetung Selatan, dan daerah pesisir lainnya.
"Maka hidup ini harus berpatokan dengan Al-Quran, hadis, ijma dan kias. Maka pelajaran agama harus ditingkatkan. Itulah tameng agar orang tidak berurusan dengan narkoba," imbaunya.(acw)