MOMENTUM, Bandarlampung--Lima kader internal Partai Golkar bersaing, berebut rekomendasi partai untuk maju sebagai Wakil Bupati Pesawaran 2020.
Kelimanya: Yusak; Rudi Irawan; Mustika Bahrum; Rudi Iskandar; dan Tias Nuziar. Mereka telah menyelesaikan pemaparan visi-misi dan wawancara bakal calon kepala daerah (bacalonkada) di Kantor DPD I Partai Golkar Provinsi Lampung, Sabtu (25-1-2020).
Ketua DPD II Golkar Pesawaran Yusak mengatakan, niatannya maju Pilkada atas dorongan kader di tingkat Pimpinan Kecamatan (PK).
Karena itu, mengawali langkahnya Yusak cendrung mengutamakan kader internal, dalam hal sosialisasi.
"Saya selama ini (dalam sosialisasi) mengutamakan internal dulu, dimulai dari pimpinan kecamatan. Sebab sejak awal saya maju, bermula dari dorongan pimpinan kecamatan," kata Yusak usai pemaparan visi-misi, Sabtu (25-1).
Selain menggalang kekuatan di tingkat kecamatan, Yusak pun turun ke pengurus tingkat desa.
"Dari pimpinan kecamatan, baru setelah itu saya ke pimpinan desa. Ngobrol-ngobrol, mengumpulkan orang orang setempat. Menampung aspirasi mereka," tuturnya.
Pergerakannya tersebut dalam rangka meningkatkan popularitas dan elektabilitasnya sebagai bakal calon wakil bupati setempat.
"Saya hanya berusaha dengan sosialisasi ke bawah. Golkar ini profesional, survei yang menentukan. Jadi saya upayakan survei saya baik," jelasnya.
Sebab, sambung Yusak, Golkar akan menjatuhkan rekomendasi kepada bacalonkada yang punya popularitas dan elektabilitas tertinggi.
"Golkar punya mekanisme, tren naik tiga kali di survei, itu yang akan direkomendasikan," ujarnya.
Terkait banyaknya kader internal Golkar yang menjadi bakal calon wakil, menurut Yusak itu malah baik.
“Ini tandanya Golkar merupakan partai besar. Kadernya punya semangat juang semua. Jadi tidak ada masalah,” kata Yusak.
Menurut dia, dalam menentukan rekomendasi Golkar sangat objektif. “Persaingan hal biasa di partai ini. Waloau bersaing, tapi hubungan diantara kami berlima tetap harmonis,” ungkapnya.
Hal senada disampaikan Mustika Bahrum, Bendahara DPD II Golkar Pesawaran. Dia pun menyatakan bahwa tidak ada masalah dengan banyaknya kader internal yang ikut menjadi kontestan di penjaringan Golkar.
“Siapa pun yang akan mendapat rekomendasi partai, kami semua siap mendukungnya. Saya tegaskan bahwa Golkar solid. Kami tunduk kepada mekanisme partai,” jelasnya.
Soal visi-misi, kata Mustika, seorang calon wakil harus menyelaraskannya dengan calon bupati. “Tapi penekanan di visi saya adalah pemberdayaan," ujar Anggota DPRD tiga periode itu.
Pemberdayaan yang dimaksud mencangkup banyak aspek, mulai dari pemberdayaan di lingkup ASN, pariwisata, dan pertanian serta beberapa aspek lainnya.
Berbekal pengalamannya tiga periode menjabat sebagai legislator di Pesawaran, Mustika optimistis langkahnya menuju Pilkada akan mulus.
"Insyallah. Karena memang saya orang Pesawaran, jadi kalau sosialisasi mah sudah jadi keseharian saya. Kondangan pun kita bisa sambil sosialisasi. Ini lah ikhtiar kita," tuturnya.
Ditanya soal sosok bupati yang siap didampingi olehnya, Mustika belum dapat memastikan. Sebab dia menyerahkan hal itu kepada mekanisme Partai Golkar.
"Sama semua calon saya komunikasi. Tapi kan komunikasi nya sebatas partai. Jadi kalau mau sama saya silahkan dekati partai saya," jelasnya.
Sedangkan, Rudi Irawan mengatakan, setiap orang punya jalan hidupnya masing-masing. Soal keikut sertaannya di penjaringan Golkar bersama beberapa kader internal, menurut dia, itu adalah usaha untuk menjemput takdir.
“Pada prinsipnya. Siapa pun yang maju, dan terpilih, itu sudah takdir. Tapi kan kita wajib usaha,” ungkapnya.
Walau dia mendaftar sebagai bakal calon wakil bupati, namun dengan tegas Rudi menyatakan bahwa dia tidak mau kalau harus menjadi ban serep alias tidak diberdayakan.
"Saya tidak mau wakil itu dijadikan ban serep saja. Kita inginkan wakil itu berfungsi. Sebab wakil dan bupati itu kan ibaratnya suami-istri," kata Rudi.
Wakil Ketua Bidang Pemuda DPD Golkar Pesawaran itu mengatakan, dia lebih cendrung mendampingi sosok bupati yang umurnya lebih tua darinya. Namun dia belum mau menyebut, siapa sosok itu.
"Yang pasti selama ini saya sudah menjalin komunikasi politik dengan beberapa bakal calon bupati. Komunikasi itu kan wajib," ujarnya.
Untuk meyakini Golkar bahwa dia layak direkomendasikan, salah satu tawaran Rudi adalah siap membangunkan kantor Golkar di kabupaten setempat. Sebab hingga kini, Golkar Pesawaran belum memiliki kantor tetap. Masih mengontrak.
Selain di Golkar, Ketua AMPG Pesawaran itu pun telah mengikuti penjaringan di beberapa partai politik: PKB, PDIP, dan yang akan datang Demokrat. Menurut dia, itulah bukti keseriusannya maju Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Pesawaran 2020.
Sementara Rudi Iskandar, dihadapan panelis memaparkan visi soal meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) kabupaten setempat.
“Tadi panelis bertanya mengenai perekonomian pesawaran. Saya jawab pesawaran perekonomian nya agar signifikan kita harus membesarkan PAD,” kata Rudi.
Berbekal pengalamannya bertahun-tahun di dunia perbankan, Rudi yakin mampu meningkatkan PAD kabupaten setempat.
“Dalam mendapatkan PAD, pemerintah kabupaten harus mempermudah perizinannya. Agar banyak yang mau infestasi. Seperti ada yang mau buka perumahan, dan investasi lainnya,” paparnya.
Rudi Iskandar berkomitmen untuk membangun kantor Golkar Pesawaran jika kelak mendapat rekomendasi dan terpilih sebagai Wakil Bupati Pesawaran.
“Kalau saya terpilih dan jadi, pertama komitmen membangun kantor. Selama ini kan kita masih ngontrak,” katanya.
Saat ditanya soal persaingan beberapa kader internal di Pilkada pesawaran, menurut Rudi Iskandar, hal itu tidak menjadi persoalan.
“Kita di internal sepakat untuk legowo. Misal Pak Yusak terpilih, kita dukung. Kita legowo. Itulah aturan partai,” ungkapnya.
Sedangkan untuk Tias Nuziar enggan diwawancarai soal keikut sertaannya di penjaringan Golkar setempat.(acw/ap)
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com