Gara-gara Keringat, Anggaran Pembangunan Polres Balikpapan jadi Rp125 Miliar

Tanggal 08 Feb 2020 - Laporan - 2789 Views
Pemimpin Redaksi Harian Momentum Andi S Panjaitan bersama Dirlantas Polda Kalsel Kombes Pol Andi Azis

MOMENTUM, Banjarmasin--Disela-sela kegiatan Hari Pers Nasional (HPN) di Banjarmasin, saya dan tiga pengurus PWI Provinsi Lampung mendapat kesempatan bersilaturahmi dengan Kombes Pol Andi Azis Nizar.

Mantan Kasat Lantas Polresta Bandarlampung yang kini menjadi Direktur Direktorat Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Kalimantan Selatan (Kalsel).

Beberapa tahun pernah bertugas di Bumi Ruwa Jurai, membuat dia akrab dengan sejumlah wartawan. Salah satunya Wira Hadikusumah. Mantan Pemimpin Redaksi Radar Lampung yang kini menjadi Direktur Utama Rilis Lampung group.

Melalui Wira jugalah, kami bisa bertatap muka bersama polisi dengan melati tiga di pundaknya itu. 

Sekitar pukul 11.00 WITA, kami sampai di kantornya. Ajudan langsung mempersilahkan masuk.

Dia bersalaman dan memeluk Wira. Mungkin melepas rasa rindu karena lama tidak bertemu.

Begitu pun saya dan dua rekan lainnya secara bergantian. Meski belum pernah dekat, tapi suasana keakraban langsung terpancar dari sikapnya yang jauh dari kesan sombong. Humanis dan sangat bersahabat. Obrolan pun berlangsung hangat.

Sembari menyeruput kopi Gayo yang tersaji di atas meja, Kombes Andi Azis banyak mengulas kisah lama semasa bertugas di Lampung. Ya, bernostalgia sejenak.

Diawal pembicaraan, dia mengisahkan pernah diperiksa oleh Mabes Polri karena nekat memberhentikan mobil patroli pengawal (patwal) gubernur Lampung Syamsurya Ryacudu.

Bersama almarhum Kombes Pol Syauqi Ahmad (Kapoltabes Bandarlampung) saat itu, dia diperiksa oleh Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi di Mapolda Lampung.

Karena aksi koboinya dianggap prosedural, pemeriksaan pun dihentikan dan penyidik kembali ke pusat hari itu juga.

Saya pun sempat berterima kasih dan memujinya, karena pernah dibantu memperpanjang surat izin mengemudi (SIM).

Kala itu, mendaftar kepada petugas mobil SIM keliling milik Polresta Bandarlampung yang sedang terparkir di Jalan Pangeran Antasari. Tapi ditolak. Pelayanan sudah tutup. Kata dua petugas di mobil itu.

Dengan sangat terpaksa saya menghubungi Andi Azis. Hingga akhirnya urusan tuntas karena dia menelpon polisi yang bertugas, hari itu.

Sembari memonitor kondisi lalu lintas melalui handy talky (HT), obrolan kami pun berlanjut ke Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Tempat dia pernah menjabat sebagai Kapolres.

Dia bercerita bagaimana susahnya merealisasikan pembangunan gedung mapolres yang kondisinya sudah memprihatinkan.

Sudah bertahun- tahun proposal pembangunan diajukan ke pemerintah setempat, tapi tak kunjung terealisasi.

Usut punya usut, ternyata surat pengajuan tersebut mandek di meja Sekretaris Daerah (Sekda) setempat.

Hingga akhirnya proposal itu dibawa langsung ke Walikota Balikpapan. Pembangunan gedung yang dirancang dua tingkat itu dianggarkan sebesar Rp70 miliar lebih.

Singkat cerita, dalam suatu kesempatan, Kombes Andi Azis berkumpul dengan sejumlah unsur Forkopimda setempat.

Sebelum makan siang, dia mengajak pimpinan DPRD melihat kondisi Mapolres yang dia pimpin.

Sampai di lokasi, mereka meninjau ruangan pembuatan SIM. Tempat yang selalu ramai dikunjungi masyarakat. 

Hanya beberapa menit berada di ruangan itu keringat pimpinan DPRD sudah mengucur deras karena panas dan pengap. 

Sapu tangan pun dikeluarkan untuk mengusap keringat yang bercucuran di dahi pimpinan wakil rakyat itu.

Begitulah kondisi ruangan di Sat Lantas, sehingga pihaknya sejak lama mengusulkan anggaran pembangunan gedung baru.

Ternyata kunjungan singkat itu berbuah manis. Pimpinan DPRD yang sudah 'menikmati' pengabnya kantor Mapolres langsung meminta Sekda Balikpapan menambah anggaran pembangunannya. 

Struktur gedung yang tadinya direncanakan dua lantai berubah menjadi tiga. Anggarannya pun seketika naik, dari Rp70an miliar menjadi Rp125 miliar.

Obrolan panjang kami pun terhenti tatkala suara adzan berkumandang dari masjid Al Muhtadin yang terletak di lingkungan Polda Kalsel.

Sebagai muslim kami semua langsung bergegas menunaikan rukun islam pertama tersebut. 

Satu pesan yang saya tangkap dalam pertemuan singkat itu. Betapa kuat komitmen sang Kombes menjaga tali silaturahmi dengan relasinya.

Pak Kombes, mudah-mudahan tahun depan anda lulus Sespimti Polri dan naik pangkat menjadi Brigjen. 

Kami tentu akan lebih senang jika nantinya anda ditugaskan menjadi Wakapolda Lampung, agar kita bisa bernostalgia kembali. Kami tunggu kehadirannya bang. Itu saja, tabikpun. Oleh: Andi S Panjaitan, Pemimpin Redaksi Harian Momentum.

Editor: Harian Momentum


Comment

Berita Terkait


Yus Bariah, Tidak Bersalah ...

MOMENTUM -- Di pengadilan, ada sebutan hakim nonpalu. Yaitu, peng ...


Ingat, Pers Bukan Alat! ...

MOMENTUM--Belakangan, Lampung sedang dihebohkan dengan dugaan kor ...


Pilkada Koko ...

MOMENTUM -- Pada tahun ini, seluruh daerah di Indonesia akan memi ...


Gerakan Koko di Tubaba ...

MOMENTUM -- Pelaksanaan pencoblosan pilkada serentak berlangung p ...


E-Mail: harianmomentum@gmail.com