MOMENTUM, Liwa--Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Lampung Barat (Lambar) memastikan Dana Program Indonesia Pintar (PIP) tahun ajaran 2018-2019 tetap ada di rekening penerima manfaat sampai akhir tahun 2020 mendatang.

Kepastiana itu disampaikan, terkait polemik yang terjadi di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Tanjungraya, Kecamatan Sukau. 

Polemik itu menyusul ditemukanya transaksi pada beberapa buku rekening penerima manfaat PIP tahun ajaran 2018-2019. Anehny pemilik rekening (penerima manfaat PIP) tidak menerima dana tersebut. 

Kepala Seksi Sekolah Dasar (SD) pada Disdikbud Lambar Mashuri membenarkan, bahwa ada batasan waktu pengambilan dana PIP. Namun, kata dia, batas waktu tersebut lama, setelah beberapa tahun ajaran berlalu.

"Hasil sosialisasi di Bogor memang membahas waktu batas pengambilan dana PIP. Memutuskan dana PIP tahun 2018 akan kembali ke kas negara bila penerima manfaat tidak kunjung mencairkan hingga akhir tahun 2020," kata Mashuri pada Harianmomentum.com, Selasa (10-3-2020).

Meski demikian, pihaknya tidak dapat memastikan penyebab persoalan yang terjadi di SDN 1 Tanjungraya tersebut. Menurut dia, kewenangan penyaluran program PIP di wilayah Lambar adalah Bank Rakyat Indonesia (BRI).

"Soal pencairan itu bukan ranah kami, dan tidak tepat bila kami yang bicara. Kami hanya memfasilitasi penerima manfaat sekaligus mensukseskan program pusat," terangnya.

Dia menyampaikan, jumlah penerima manfaat PIP di Lambar pada tahun 2019 mencapai 11.360 untuk tingkat sekolah dasar.

Diketahui, beberapa wali murid penerima manfaat PIP di SDN 1 Tanjungraya mengaku baru sekali melakukan pencairan dana bantuan tersebut.Pencairan itu, setelah pembuatan buku tabungan simpanan pelajar (Simpel) di Kantor BRI unit Sukau pada Agustus 2019.

Namun anehnya, pada buku rekening tabungan Simpel itu sudah tercatat dua kali transaksi penarikam dana PIP. Tempatnya pada semester ganjil (Juli-Desember) dan semester genap (Januari–Juli). (**)

Laporan: sulemy

Editor: Munizar