MOMENTUM, Bandarlampung--Jika menjadi Walikota Bandarlampung, Firmansyah Alfian tidak mau berhutang, alias meminjam anggaran dari perusahaan pembiayaan hanya untuk pembangunan insfrastruktur di kota setempat. Terlebih, saat ini Kota Bandarlampung memang sedang terlilit hutang jangka panjang.
“Yang pertama hutang pemerintah yang masih ada mesti dibayar terlebih dahulu, itukan hutang jangka panjang yang mesti diselesaikan,” kata Firmansyah saat ditanya langkah mengatasi hutang jangka panjang yang melilit pemerintah kota (pemkot) setempat, Kamis malam (12-3-2020).
Lebih lanjut bakal calon Walikota Bandarlampung itu mengatakan, pemerintah kota setempat semestinya tidak perlu berhutang. Apalagi berhutang untuk membangun infrastruktur yang sifatnya tidak terlalu penting (urgency).
“Sebenarnya yang harus dilakukan bukan berhutang. Tapi mengoptimalisasi anggaran. Bagaimana Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bandarlampung bisa ditingkatkan. Kemudian penggunaan anggarannya dioptimalkan,” jelas Rektor Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya itu.
Menurut Firmansyah, masih banyak potensi pendapatan yang bisa dioptimalkan pemkot setempat untuk menigkatkan sumber PAD.
Jika potensi PAD bisa dioptimalkan, Firmansyah optimistis Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) pemkot setempat bisa mencapai kisaran Rp5 triliun tanpa harus menaikan nilai pajak terhadap wajib pajak.
“Karena menurut saya penetapan pendapatan daerah itu pun masih jauh dari potensi pendapatan. Maka nanti bagaimana kita juga bisa menggali potensi pendapatan tanpa harus menaikan nilai pajak. Artinya potensi pendapatan itu bisa kita maksimalkan. Saya yakin nanti APBD kita bisa mencapai sekitar Rp5 triliu, yang penting pengelolannya transparan,” paparnya.(**)
Laporan/Editor: Agung Chandra Widi
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com