Datangi Harian Momentum, Rycko Paparkan Konsep Bandarlampung 'Kota Wisata'

Tanggal 16 Mar 2020 - Laporan - 574 Views
Bakal calon Walikota Bandarlampung Rycko Menoza (kaus putih) di kantor Redaksi Harian Momentum dan harianmomentum.com, Senin (16-3). Foto: acw

MOMENTUM, Bandarlampung--Bakal calon Walikota Bandarlampung Rycko Menoza paparkan konsep pembangunan pariwisata di Kota Bandarlampung.

Konsepnya, setiap kecamatan harus memiliki ikon pariwisata. Apakah itu kuliner, batik, sejarah, maupun ikon lainnya.

Hal itu dipaparkan Rycko saat mengunjungi kantor Redaksi Harian Momentum dan harianmomentum.com, Senin siang (16-3-2020).

Putra sulung mantan Gubernur Lampung Sjachroedin ZP itu mengatakan, sebagai wajahnya Lampung, Kota Bandarlampung kemajuannya lambat.

“Di Bandarlampung ini yang terlihat pembangunannya hanya infrastruktur. Itu pun hanya di satu bidang, fly over,” kata Rycko.

Untuk itu, perlu gebrakan baru untuk pembangunan Bandarlampung mendatang. “Saya kira Bandarlampung ini perlu penataan kembali. Karena konsep kotanya tidak jelas,” ungkap mantan Bupati Lampung Selatan itu.

Padahal, sambung dia, Bandarlampung punya potensi pariwisata yang luar biasa. Mulai dari pantai, pegunungan dan berbagai potensi wisata lainnya. “Kalau saya sih punya konsep yang jelas. Pembangunan kota wisata,” ungkapnya.

Dengan konsep kota wisata, Rycko meyakini banyak orang yang akan membelanjakan uangnya di Bandarlampung. Sehingga Pendapatan Asli Daerah (PAD) kota setempat meningkat.


Seperti halnya beberapa kota besar yang ada di Indonesia. Salah satu contoh yang disebut Rycko adalah Semarang, yang menonjolkan obyek wisata Lawang Sewu.

“Saya punya gagasan, Teluk itu kan kota tua, bisa dijadikan kawasan wisata. Teluk bisa saja kita jadikan wisata seafood (makanan laut). Tapi hari ini kita lihat Teluk itu masih kotor, banyak sampahnya, seperti di Sukaraja,” ungkapnya.

Kecamatan lainnya seperti Kemiling, menurut Rycko bisa dijadikan obyek wisata batik. “Di Kemiling itu kan ada banyak outlet (toko) batik. Jadi kenapa tidak kita jadikan kemiling sebagai kawasan khusus batik,” sebutnya.

Selanjutnya, sambung dia, di Sukadanaham potensi wisata juga sudah mulai terlihat. Dengan banyaknya para pedagang buah durian alias duren di kawasan setempat.

“Di Sukadanaham unggulannya bisa duren dan turunannya. Entah kopi duren, makanan yang dari duren dan sebagainya,” sambungnya.

Jika berbagai potensi tersebut telah digali dan dikembangkan di masing-masing kecamatan, dengan sendirinya pendapatan masyarakat setempat akan mengalami peningkatan.

“Jadi nanti ibu-ibu di tiap kecamatan bisa kita berdayakan sesuai dengan keahliannya masing-masing. Bisa di bidang kuliner, sulam usus dan bidang lainnya,” paparnya.

Namun sayang, berbagai potensi tersebut belum dikelola dan dikembangkan dengan baik oleh pemerintah kota (pemkot) setempat.

“Program yang seperti ini kan harusnya dikembangkan. Termasuk permodalannya harus dijamin oleh pemerintah kota,”jelasnya.

Untuk mengelola berbagai potensi yang ada, kata Rycko, butuh kerja sama banyak pihak. Maka seorang walikota harus mampu berkolaborasi, dengan pemerintah provinsi, pusat dan investor. “Menurut saya tidak mungkinlah pembangunan tanpa bantuan yang lainnya,” ujarnya.

Kedatangan Rycko di Kantor Redaksi Harian Momentum dan harianmomentum.com disambut Pemimpin Redaksi (Pemred) Andi Panjaitan, Pemimpin Perusahaan (Pimprus) Nurjanah dan Redaktur Agus Setyawan.(**)

Laporan/Editor: Agung Chandra Widi

Editor: Harian Momentum


Comment

Berita Terkait


Pilkada Lamteng, Ardito Wijaya-Abdullah Suraj ...

MOMENTUM, Gunungsugih--Bakal Calon Bupati Lampung Tengah dr. H. A ...


Arinal Djunaidi Hadiri Rakornas PAN 2024 ...

MOMENTUM, Bandarlampung--Sejumlah bakal calon kepala daerah (calo ...


Ikut Uji Kelayakan Bacawagub di PDI Perjuanga ...

MOMENTUM, Bandarlampung--Ketua DPD Partai Demokrat Lampung, Edy I ...


Setelah PAN dan Nasdem, Mirza akan Daftar ke ...

MOMENTUM, Bandarlampung--Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerind ...


E-Mail: harianmomentum@gmail.com