MOMENTUM, Bandarlampung--Rasanya baru kemarin bergabung dengan PT Momentum Mata Pena. Badan hukum yang menjadi penerbit media kami—Harian Momentum.
Nyatanya kini sudah menginjak tahun keempat. Cepat sekali, seperti mimpi. Asik terbuai dalam alunan cerita tidur. Setelah sadar, rupanya sudah terlelap lama sekali.
Itulah yang kurasakan. Mungkin teman Momentum lainnya juga demikian. Terbuai akan waktu. Terlalu asyik menekuni profesi, hingga lupa sudah sampai di mana.
Jumat 8 Mei 2020 merupakan ulang tahun ke-3 Harian Momentum. Ditanggal yang sama, tiga tahun lalu, koran kami terbit pertama kali.
Medio April 2017, Bang Yadi—begitu kami memanggil Supriyadi Alfian, memaksa agar perusahan segera membuka media cetak.
Online www.harianmomentum.com yang sudah menyapa netizen lebih dulu, sepertinya belum terlalu efektif meraup pendapatan untuk menggerakan mesin operasional perusahaan.
Terlebih saat itu sedang memasuki persiapan agenda politik Pemilihan Gubernur (Pilgub) Lampung. Alasan yang cukup realistis untuk mendapat Kue Iklan sebagai income atau pendapatan, untuk terus menggerakan roda operasional perusahaan. Tentu kondisi saat itu menjadi Momentum yang tidak boleh dilepaskan.
Kami (jajaran redaksi) hanya diberi waktu seminggu untuk mempersiapkan semuanya. Dengan segala keterbatasan, edisi cetak perdana Harian Momentum berhasil kami terbitkan pada 8 Mei 2017. Molor sepekan dari target, 1 Mei 2017.
Tidak masalah. Toh, tahapan pilgub belum dimulai. Baru sebatas sosialisasi kandidat bakal calon.
Terpenting, Harian Momentum mesti memiliki jurus jitu untuk bisa bertahan hidup di tahun pertama. Begitu pesan yang disampaikan Bang Yadi dalam rapat.
Pascaterbit perdana. Meski sempat terseok-seok, kami akhirnya berhasil melewati tahun pertama hingga ketiga.
Bahkan, puncak peringatan hari ulang tahun (HUT) perdana dan kedua bisa terselenggara di hotel berbintang. Momentum banyak uang? Tentu tidak!
Jika banyak pihak yang beranggapan demikian, saya pastikan keliru! Sebagai media yang dinaungi putra daerah, modal kami tentu tidak sebesar media jaringan nasional lainnya.
Modal kami hanya kompak. Dalam kesulitan apa pun, keluarga besar Momentum selalu bersatu melaluinya secara bergotong royong. Persoalan apa pun selalu kami selesaikan bersama.
Momentum bisa bertahan sejauh ini tentu berkat dukungan semua pihak. Kami sangat berterima kasih.
Sebagai media yang tergolong baru, tentu kami sangat membutuhkan kritik dan saran pembaca.
Di akhir tulisan ini, saya ingin menyampaikan kepada seluruh keluarga besar Harian Momentum untuk selalu kompak.
Bersama-sama mempertahankan eksistensi perusahaan. Memang secara finansial Harian Momentum belum bisa membuat kaya seluruh krunya. Namun, paling tidak kami bisa menjaga stabilitas perekonomian keluarga dengan tetap mengedepankan peran dan fungsi pers secara profesional dan bermartabat! Tabikpun. (*)
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com