Harianmomentum--Pernyataan Ketua Fraksi Partai Nasdem DPR RI Victor Laiskodat yang menuding empat parpol mendukung ekstrimisme dan negara khilafah bakal berbuntut panjang. Salah satunya berdampak pada citra Nasdem di mata masyarakat pada Pemilu 2019 nanti.
"Pernyataan
Victor justru bisa memicu perpecahan di tengah masyarakat dan merugikan Nasdem
sendiri yang selama ini bisa menerima sebuah perbedaan dan menjunjung tinggi
demokrasi," kata pemerhati politik Universitas Diponegoro (Undip) M. Mirza
Harera saat dihubungi, Jumat (4/8) malam.
Menurutnya, tudingan Victor soal adanya parpol yang mendukung
berdirinya negara khilafah sangat tidak beralasan. Terlebih tanpa didukung
fakta-fakta.
"Pernyataan tersebut semestinya tidak keluar dari diri
seorang ketua fraksi dari partai yang terhormat. Jika Nasdem tegas, maka DPP
Nasdem harus memberikan teguran kepadanya," jelas Mirza.
Untuk itu, dia mengimbau agar Victor secara jantan
menyampaikan klarifikasi atas pernyataannya. Apalagi, beberapa partai yang
disebutnya sudah menempuh jalur hukm dengan melaporkan ke Bareskrim Pori atas
dugaan diskriminasi dan pencemaran nama baik.
"Saya menyarankan Pak Victor segera mengklarifikasi
masalah video yang sudah beredar luas di masyarakat, agar masalah ini tidak
berlanjut," imbuh Mirza.
Baru-baru ini beredar rekaman video saat Victor menyampaikan
pidato di Kupang, Nusa Tenggara Timur pada 1 Agustus.
Dalam
rekaman pidato berdurasi 2 menit 5 detik, secara eksplisit Victor mengajak
hadirin tidak memilih para calon kepala daerah atau calon legislator dari
partai-partai yang ada di belakang ekstrimis dan pro khilafah.
Dia
menyebut Partai Gerindra, Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera, dan
Partai Amanat Nasional.
Meski di tengah pidatonya mengaku tidak melakukan provokasi
tetapi Victor juga mengajak hadirin untuk melawan para pendukung ekstrimis dan
khilafah.
Dia
mengingatkan pada Tragedi 1965 di mana orang-orang yang dianggap komunis atau
pendukung Partai Komunis Indonesia (PKI) dilenyapkan dari muka bumi. (ian/rmol
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com