MOMENTUM, Bandarlampung--Walikota Bandarlampung Herman HN meminta anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) untuk tidak mengkritik melalui media sosial (medsos). Tetapi langsung menemuinya jika ada yang akan disampaikan.

"Jangan bermain media sosial, nanti tidak sepaham. Kalau melalui media sosial, saya tidak setuju. Silakan datang langsung. Apa sih masalahnya yang harus diperbaiki," kata Herman, Kamis (4-6-2020).

Dia menilai, menyampaikan kritik melalui media sosial bisa menimbulkan persepsi negatif di masyarakat karena berbeda persepsi atau keliru menangkap pesan yang disampaikan.

"Makanya saya bilang kita bertemu. Saya tidak pernah menolak. Tetapi, saya meminta jangan melalui media sosial," kata dia.

Menurut dia, jika menyampaikan sesuatu melalui media sosial yang ditakutkan adalah ada orang yang tidak paham suatu masalah, justru ikut-ikutan. "Lebih baik bertemu langsung, apa yang akan disampaikan pasti saya terima," ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi III DPRD Bandarlampung Yuhadi mengatakan akan tetap menggunakan media sosial untuk menyampaikan berbagai persoalan di masyarakat.

"Saya tetap menggunakan media sosial sebagai wahana pencerdas dan penyalur lidah masyarakat. Jadi saya tidak mau distop berbicara di media sosial," kata Yuhadi.

Menurut dia, media sosial merupakan akses satu-satunya yang dapat menembus tanpa batas. "Jadi tidak semua media sosial itu jahat. Menulis suatu hal yang jelek-jelek, tidak ada itu," ucapnya.

Dia menegaskan, akan terus berbicara menyuarakan aspirasi masyarakat di media sosial. Tetapi tidak akan memfitnah dan menyudutkan salah satu pihak. Karena yang disuarakan merupakan bagian dari mengkritisi guna membangun.

"Saya akan tetap menjalankan fungsi sebagai DPRD dan terus mengatakan yang benar, walaupun terkadang itu pahit," tegasnya. (*).

Laporan: Vino Anggi Wijaya

Editor: M Furqon.