MOMENTUM, Pringsewu--Lazimnya pelukis, menuangkan karyanya di atas kanvas menggunakan cat cair atau cat minyak. Tentu, menjadi istimewa jika ampas kopi dijadikan sebagai tinta untuk melukis.
Menghasilkan karya seni menggunakan cairan ampas kopi itu yang dilakukan Yulius Benardi warga Pekon Tegalsari, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu. Beragam karya seni di atas kanvas atau kertas telah dihasilkan.
Lelaki 45 tahun itu memiliki darah seni yang mengalir di tubuhnya dari ayahnya yang juga seorang seniman seangkatan dengan BM Gutomo, seniman teater legendaris di Provinsi Lampung.
Menurut Yulius, melukis menggunakan ampas kopi ditekuni sejak 2007. Kemudian pada tahun 2008, ia bersama sembilan rekannya mengikuti pameran di Taman Budaya Lampung. Berbagai eksibisi dan pameran lukisan pun diikuti untuk memamerkan berbagai karyanya.
"Salah satu lukisan karya saya pada tahun 2007 lalu, saat ini masih terpajang di RS Bintang Amin Husada, Bandarlampung," jelas ayah dari tiga anak ini.
Yulius mengungkapkan sedikit perjalanannya dalam melukis menggunakan ampas kopi. Pada awalnya, banyak orang yang meragukan hasil karya lukisan menggunakan bahan kopi.
Tetapi, menurut pengakuannya, seorang presiden direktur sebuah perusahaan besar di tanah air justru memberikan semangat. Dukungan dan motivasi untuk terus melukis menggunakan media apapun, termasuk kopi, sehingga ia dapat eksis hingga kini sebagai pelukis.
Menurutnya, semua jenis kopi bisa dipergunakan untuk melukis. Baik dengan media kanvas, kertas, maupun papan triplek. "Bubuk kopi diaduk menggunakan lem khusus lalu dituangkan di media kanvas atau lainnya untuk membuat sebuah karya lukis," terangnya.
Salah satu karyanya, berupa lukisan wajah Wakil Bupati Pringsewu Fauzi. Karya lukisan berukusan 80 x 100 cm dan menggunakan ampas kopi itu, kata dia, dikerjakan dalam waktu sepekan.
Bahkan Yulius Benardi pada Jum'at (5/6/2020) memberi hadiah kepada Wakil Bupati Pringsewu H. Fauzi sebuah karya lukisan dari ampas kopi bergambar diri H. Fauzi berpakaian resmi sebagai pejabat Wakil Bupati Pringsewu berukuran 80 x 100 cm yang dikerjakannya selama seminggu.
"Saya sengaja memberi hadiah lukisan itu, karena Pak Fauzi sosok seorang pejabat yang peduli memajukan seni lukis dengan media ampas kopi," imbuh Yulius, Jumat (5-6-2020).
Selain Fauzi, dia mengaku pernah melukis tokoh dan publik figur di Provinsi Lampung. Seperti Gubernur Lampung Arinal Djunaedi, mantan Gubernur Lampung M.Ridho Ficardo, Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Polisi Argo Yuwono dan lainnya.
Dia mengaku menghabiskan 12 gelas kopi tanpa gula dalam sehari setiap melukis sebagai penambah inspirasi.
Sementara Fauzi mengucapkan terima kasih dan atas hadiah lukisan dari ampas kopi yang dinilai unik. "Yang lebih bangga lagi karena saya menjadi sasaran untuk dilukis oleh Mas Yulius," ujarnya.
Sehari setelah menerima hadiah lukisan, Fauzi bersama istrinya, Rita Irviani mengunjungi kediaman Yulius di Pekon Tegalsari, Kecamatan Gadingrejo. Guna melihat dari dekat baik tempat kerjanya maupun sejumlah hasil karyanya.
Pada kesempatan itu Fauzi meminta Yulius membantu dan mendukung pemerintah daerah setempat melalui lukisan ampas kopi. Misalnya, menggelar pameran lukisan dengan ampas kopi di Pringsewu. "Pasti akan mendatangkan wisatawan dari luar daerah datang ke Pringsewu," harapnya.
Juga mengadakan lomba lukis dengan ampas kopi untuk pelajar mulai dari SD hingga SLTA pada hari-hari besar nasional atau di setiap HUT Kabupaten Pringsewu. "Silakan kapan waktunya dan dimana kokasinya, agenda pameran maupun lomba lukis dengan ampas kopi digelar di Pringsewu," ucapnya.
Menurutnya, dengan rutin digelar lomba dan pameran dapat menumbuhkan minat pelajar dan masyarakat Pringsewu untuk mengikuti jejak Yulius.
Dengan harapan ke depan akan muncul pelukis dan seniman handal dari Pringsewu yang bisa unjuk kebolehan di kancah nasional dan internasional. "Apalagi di Lampung ini merupakan salah satu satu daerah penghasil kopi terkenal di tanah air," imbuh Fauzi. (*).
Laporan: Sulistyo.
Editor: M Furqon.
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com