MOMENTUM, Balikbukit--Program bantuan sosial berupa bahan kebutuhan pokok berupa: beras sepuluh kilogram dan empat kaleng sarden yang disalurkan Dinas Sosial Kabupaten Lampung Barat (Lambar) kepada warga terdampak covid-19, menuai kritik.
Masyarakat penerima bantuan tersebut merasa kecewa karena beras yang diberikan berkualitas rendah.
"Bukanya kami tidak terima kasih dan bersyukur dengan bantuan ini. Tapi kualitas beras yang diberikan sangat rendah. Rasanya kurang layak untuk dikonsumsi. Ini seperti stok beras lama. warnanya tidak bersih dan banyak menir," kata seorang warga penerima bantuan di Kelurahan Waymengaku, Kecamatan Balikbukit, Rabu (10-6-2020).
Hal senada disampaikan warga lainya. Dia mengaku, enggan untuk memasak beras tersebut. "Sudah dapat bantuanya, tapi sampai sekarang berasnya belum kami masak. Rasanya kurang sreg memasaknya karena kualtias berasnya seperti itu, jelek," ungkapnya.
Aho Wijaya selaku pihak ketiga penyedia paket bantuan tersebut terjadi kesalahan dalam proses penyimpanan beras bantuan tersebut.
"Jadi gini, memang ada beras yang rusak karena penyimpanan di sini, kurang lebih 10 ton dan sudah dikembalikan ke pabrik. Namun, memang ada satu atau dua keluarga yang menerima beras itu karena kesalahan angkut. Jadi tidak seluruh beras bantuan itu berkualitas rendah," kata Aho.
Dia menerangkan, untuk pengadaan bantuan beras dan sarden itu, pihaknya tidak diberi kreteria khusus.
"Dalam kontrak dari dinas sosial tidak ada yang menyebut untuk beras dengan kwalitas premium atau super premium. Begitu juga dengan ikan kaleng kemasan (sarden) tidak ada ketentuan merk," terangnya.
Dia melanjutkan, dalam kontrak pengadaan bantuan itu hanya disebutkan: pengadaan 350 ton beras layak komsumsi dan ikan kaleng kemasan dengan berat 425 gram.
"Sebelum beli beras itu, kita sudah tanya dengan pabrik beras. Kualitas apa. Menurut pabrik yang ada di Lampung Tengah dan Metro, berasnya kualitas premium," jelasnya.
Diketahui, total anggaran bantuan sosial warga terdampak covid yang dialokasikan Pemkab Lambar ke dinas sosial mencapai Rp8,1 milliar. Dana itu, antara lain digunakan untuk pengadaan 35 ribu paket batuan bahan pokok. Tiap paket berisi sepuluh kilogram beras dan empat kaleng sarden. (**)
Laporan: Sulemy
Editor: Munizar
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com