MOMENTUM, Bandarlampung--Ketua RT 03, LK 02, Kelurahan Kalibalok Kencana, Kecamatan Kedamaian, Kota Bandarlampung Daniswar mengungkapkan, banjir yang menimpa wilayahnya akibat posisi jembatan yang berada di bawah talud (dinding penahan air).
Danial menuturkan, di RT setempat ada jembatan yang terbangun di belakang pemukiman warga. Jembatan itu menjadi akses hilir mudik warga setempat.
Namun sayangnya, kontruksi jembatan itu terbangun tidak sesuai spesifikasinya. Seharusnya sudah ada jembatan baru yang dibuat pemerintah kota setempat. Jembatan yang konstruksinya menyesuaikan tinggi talud.
Saat musim penghujan seperti saat ini, aliran air di kali setempat sangat deras. Maka tidak boleh ada sumbatan sedikit pun.
Tapi faktanya, menurut Daniswar, terjadi sumbatan tepat di bawah jembatan tersebut. Akibat banyaknya sampah yang tersangkut di jembatan.
"Sampah tersumbat di jembatan. Karena posisi jembatan di bawah talud. Harusnya kan tinggi jembatan menyesuaikan dengan taludnya," kata Daniswar, seraya menunjuk ke arah jembatan yang telah tertutupi oleh genangan air.
Baca juga: Puluhan Rumah di Jalan Antasari Kebanjiran
Ketua RT setempat, Daniswar.
Terlihat dari kejauhan, banyak bongkahan kayu yang menyangkut di jembatan yang ditunjuk Daniswar. Bongkahan kayu itu menumpuk tinggi.
Namun sayangnya, harianmomentum.com tidak dapat menjangkau jembatan itu. Sebab banjir belum surut.
"Sudah diajukan beberapa kali dalam Musrenbang (musyawarah perencanaan pembangunan). Tapi belum ada tindak lanjutnya sampai sekarang (pembangunan jembatan baru, red)," ungkapnya.
Daniswar khawatir, jika pembangunan jembatan tidak juga terealisasi akan mengakibatkan banjir yang lebih parah. Terlebih, saat ini musim penghujan dengan curah hujan cukup tinggi.
"Sebenarnya solusi masalah banjir di sini mudah, bangunkan saja jembatan yang posisinya diatas, atau sama dengan talud. Jangan di bawah talud seperti saat ini," jelasnya.(**)
Laporan/Editor: Agung Chandra Widi
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com