MOMENTUM, Bandarlampung--Semakin dekatnya konstelasi politik jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020, semakin terbuka pula langkah-langkah yang diambil oleh para bakal calon kepala daerah (bacalonkada).
Seperti halnya Pilkada di Pesawaran. Belum lama ini, dikabarkan bahwa koalisi Partai Demokrat dan PDI Perjuangan di kabupaten setempat pecah.
Namun saat ini, terbuka kembali kemungkinan akan adanya koalisi Partai Demokrat dan PDI Perjuangan di kabupaten setempat.
PDI Perjuangan santer dikabarkan mengusulkan salah satu
kadernya, Marzuki (Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Lampung), untuk mendampingi
Dendi Ramadhona, maju Pilkada Pesawaran. Bahkan keduanya pun telah direstui
oleh DPP Partai Demokrat. Persetujuan tertuang dalam surat rekomendasi yang diserahkan pada Senin (22-6).
Lantas bagaimana nasib M Nasir, Ketua PDI Perjuangan Pesawaran yang juga turut dalam konstelasi Pilkada 2020?
Terkait kabar teranyar tersebut, Nasir menanggapinya dengan santai.
Nasir yang telah mengantongi restu dari Partai Nasdem pun tetap bergerak, berupaya mendapat tambahan perahu dari partai lain.
"Sampai saat ini kita masih terus berkomunikasi dengan
pimpinan partai politik," kata Nasir saat dikonfirmasi harianmomentum.com.
Nasir pun tetap optimistis, bisa mendapat perahu partai untuk bertarung di Pilkada 2020.
"Tunggu saja. Insya Allah nanti kita umumkan," ujarnya melalui pesan whatsapp.
Saat ditanya soal rekomendasi PDI Perjuangan, Nasir belum memberikan jawaban pasti.
Dia pun belum mau mengungkapkan langkah apa yang akan diambilnya jika kelak PDI Perjuangan menjatuhkan rekomendasinya kepada Dendi-Marzuki.
"Saya yakin PDI Perjuangan merekomendasikan kadernya," jawab Nasir.
Namun jawaban Nasir tersebut masih meninggalkan tanda tanya. Sebab, ada dua kader PDI Perjuangan yang hendak maju Pilkada Pesawaran. Nasir dan Marzuki.
Tapi Ketua DPRD Pesawaran itu kembali meyakinkan, bahwa dia lah yang akan menerima rekomendasi. Sebab menurut Nasir, partai akan mengutamakan kadernya di garis terdepan, yaitu yang maju sebagai calon bupati. "Bupatinya dong," singkat Nasir mengakhiri pesan whatsappnya.
Baca juga: Sah, Dendi-Marzuki Kantongi Rekomendasi Partai Demokrat
Soal hubungannya dengan Nasir, menurut Marzuki tidak ada permasalahan. Sebab hingga kini hubungan mereka baik-basik saja. Terlebih, mereka telah melakukan tahapan penjaringan sesuai prosedur yang berlaku di partai.
"Kami ini kan prajurit, prajurit ya harus siap
melaksanakan perintah. Tapi memang banyak yang tidak mengerti dengan masalah
seperti ini," ungkapnya.
Menurut Marzuki, partai akan menjatuhkan rekomendasinya berdasarkan mekanisme yang berlaku. Diantaranya hasil survei.
Soal berpasangan dengan Dendi, Marzuki menyatakan keduanya
telah mantap.
"Kami tinggal menunggu rekomendasi dari PDI Perjuangan. Sementara ini kita sudah melakukan komitmen bersama.,” ungkapnya.
Marzuki meyakini rekomendasi partai akan jatuh kepadanya.
Keyakinan itu muncul pasca dia dan Dendi dipanggil ke DPP beberapa waktu lalu.
"Respon DPP baik. DPP melihat kinerja, hasil survei dan kondisi harmonis yang terbina. Semuanya dilihat,” bebernya.
Saat ini, Marzuki belum berfikir soal pemenangan Pilkada. “Sekarang
kita fokus ke rekomendasi dulu,” ujarnya.
Sebelumnya, hal senada sempat disampaikan bakal calon Bupati Pesawaran, Dendi Ramadhona. Dendi pun mengakui bahwa wakil yang akan mendampinginya adalah Marzuki.
Menurut Dendi, dipilihnya Marzukis sebagai sosok wakil,
berdasarkan hasil musyawarah beberapa partai politik.(**)
Laporan/Editor: Agung Chandra Widi
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com