Harianmomentum--Beberapa waktu lalu
Pemerintah Kabupaten (Lampura) menyatakan defisit anggaran. Anehnya pemkab
setempat tetap mengalokasikan dana untuk pembelian ratusan unit kendaraan
dinas (randis).
Total randis yang dibeli pemkab tersebut mencapai tersebut 382 unit.
Rinciannya: 114 unit sepeda motor untuk petugas pendamping Program
Keluarga Harapan (PKH), 268 unit sepeda motor untuk bidan desa dan 15
unit mobil ambulance untuk puskesmas.
Menyikapi kondisi bertolak belakang itu, Kepala Badan Pengelola Keuangan
dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Lampura Budi Utomo mengeluarkan pernyataan
mengejutkan. Menurut dia, kondisi defisit anggaran sengaja dibuat sebagai
strategi menggenjot pendapat asli daerah.
"Ini kawan-kawan media supaya diketahui, bahwa defisit anggaran itu
merupakan strategi pemerintah untuk meningkatkan pendapatan daerah oleh
masing-masing perangkat daerah," kata Budi Utomo yang juga sebagai
Sekretaris Badan Anggaran Pemkab Lampura saat menyampaikan laporan kegiatan
penyerahan bantuan randis untuk tenaga pendamping PKH dan bidan desa, Rabu
(9/8).
Menurut dia, pemkab saat ini mengalami defisit sekitar Rp277 miliar.
Pembelanjaan modal ini semata-mata ditujukan untuk kepentingan pelayanan masyarakat.
"Dalam kondisi defisit, tapi kenapa kita belanja modal. Ini perlu kami
jelaskan lebih mendalam, bahwa belanja modal ini diperlukan karena kepentingan?
masyarakat," terangnya.
Dia mencontohkan, tenaga kesehatandi lapangan mengalami kendala tranportasi
saat akan memberikan pelayanan pada masyarakat. Dengan adanya randis
operasional, diharapkan pelayanan pada masyarakat bisa lebih maksimal. (ysn)
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com