MOMENTUM, Kalianda--Komisi V DPRD Provinsi Banten melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Lampung Selatan, Senin (6-7-2020).

Rombongan kunker yang dipimpin Wakil Ketua DPRD Provinsi Banten M Nawa Said Dimyati itu disambut Staf Ahli Bupati Lamsel Bidang Ekonomi Pembangunan (Ekobang) dan Kemasyarakatan Burhanuddin dan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat M Darmawan.

Ketua Komisi V DPRD Provinsi Banten Muhammad Nizar menyampaikan, kunjungan tersebut untuk berkoordinasi terkait kesiapsiagaan dalam penaggulangan dan penanganan bencana di daerah.

”Dalam rangka koordinasi tentang kewaspadaan dini bencana. Kita tahu Banten dan Lampung inikan berdampingan, hanya dibatasi laut saja. Sementara ditengah-tengah itu ada Gunung Anak Krakatau. Jadi diperlukan koordinasi kedua daerah dalam hal penanganan bencana," kata Nizar.

Selain itu, DPRD Provinsi Bantun juga ingin mengetahui konsep dan strategi penanganan bencan yang dilakukan di Provinsi Lampung, khususnya Kabupaten Lamsel.

“Lampung dan Banten punya sejarah dan hubungan yang cukup baik dan erat. Hari ini secara geogafis Gunung Anak Krakatau milik Lampung Selatan, tetapi Banten juga merasakan itu milik bersama. Intinya silaturahmi ini perlu dipererat,” harapnya. 

Staf Ahli Bupati Lamsel Bidang Ekonomi Pembangunan (Ekobang) dan Kemasyarakatan Burhanuddin pada kesempatan itu memaparkan geografis kabupaten setempat.

Secara geografis luas wilayah Kabupaten Lamsel mencapai 247,76 kilometer yang terbagi menjadi 17 kecamatan.

"Secara geograsi, Kabupaten Lampung Selatan masuk dalam kategori wilayah rawan bencana. Untuk itu, pemkab melalui BPBD telah melakukan pemetaan wilayah bencana dalam rangka mengantisipasi terjadinya bencana alam," kata Burhanuddin.

Dia melanjutkan, upaya penanggulangan dan penanganan bencana dilakukan secara komprehensif, antisipatif dan partisipatif. Dalam pelaksanaannya juga harus terencana dan terkoordinasi dengan baik.

"Dalam penanganan bencana alam, Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan juga melibatkan berbagai komponen masyarakat dan kelembagaan yang ada. Mulai sejak identifikasi masalah, penyusunan rencana sampai dengan pada evaluasi pola penanganannya,"ungkapnya. (**)

Laporan: Alpandi

Editor: Munizar