Harianmomentum--Dinas Pertanian dan
Peternakan (Distanak) Kabupaten Lampung Utara (Lampura) optimistis, musim
kemarau tahun ini tidak akan berpengaruh terhadap pencapaian target
produksi padi.
Kepala Distanak Lampura Sofyan mengatakan, pase musim kemarau tahun ini
diperkirakan berlangsung pada saat musim panen.
“Saya kira musim kemarau tahun ini tidak terlalu berpengaruh pada
pencapaian targat produksi padi, karena kemarau berlangsung saat musim panen,”
kata Soyan pada harianmomentum.com, Kamis (10/8).
Menurut dia, tahun ini Kabupaten Lampura menargetkan produksi padi dalam
bentuk gabah kering giling 263 ribu ton.
Dia mengungkap, beberapa wilayah pada bagian utara dan selatan kabupaten
setempat memang masuk kategori rawan krisis air pada musim kemarau.
Sedangkan untuk wilayah bagian barat seperti, Kecamatan Tanjungraja, Abung
Barat dan Abungpekurun, meski kemarau aktifitas pertanian masih bisa
berlangsung.
Pasokan air untuk lahan pertanian di wilayah bagian barat, bisa disuplai
dari Bendungan Wayrarem dan kawasan pegunungan.
Terkait masih adanya petani yang melakukan aktivitas pertanian di musim
kemarau, Sofyan mengatakan semua itu masuk dalam katagori tanam gaduh.
"Kita sudah instruksikan tenaga penyuluh pertanian untuk selalu mendampingi petani. Termasuk juga masalah prediksi musim kemarau, meski saat ini prediksi musim sulit dilakukan mengingat tupoksinya ada di BMKG," terangnya.
Untuk mengatasi masalah kerisi pengairan pada lahan pertanian,
Distanak Lampura terus berupaya mengusulkan pembangun sumur bor. "Kita
tetap mengusulkan untuk pembangunan sumur bor melalui bantuan dana alokasi
khusus (DAK),“ ungkapnya. (ysn)
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com