MOMENTUM, Bandarlampug--Luar Biasa! Ungkapan apresiasi yang pas untuk sebuah negara yang begitu mendalam dan tak henti-hentinya memberikan perhatian secara khusus serta spesial terhadap persoalan yang dihadapi rakyatnya.
Bahkan, apa yang dilakukan rezim itu bisa disebut di luar nalar orang berakal sehat. Begitu dahsyatnya hingga bisa dikatakan belum pernah ada suatu negara yang pemerintahannya begitu besar perhatiannya kepada rakyat. Sehingga bisa dikatakan hanya ada di negeri dongeng.
Ini contohnya. Pada medio April 2020, pemerintah mengumumkan kabar baik bagi rakyatnya: Pemerintah akan membagi-bagikan duit sebanyak Rp5,6 triliun melalui program prakerja. Uang itu diberikan kepada mereka yang belum punya pekerjaan. Setiap pengangguran akan menerima Rp3,55 juta per bulan. Tentu, bukan jumlah uang yang tidak sedikit. Sekadar perbandingan, upah minimum regional di Provinsi Lampung hanya Rp2,432 juta per bulan.
Bukti kemurahan hati dan perhatian pemerintah juga terlihat dari cara pemanfaatannya. Ini juga luar biasa. Karena peserta program prakerja tak perlu pusing mencari cara untuk menghabiskan uangnya. Pemerintah sudah mengatur pemanfaatannya. Antara lain, harus digunakan membayar kursus atau tutorial keterampilan yang diinginkan melalui chanel Youtube.
Bukankah di Youtube bertebaran produk serupa yang gratis, lalu kenapa harus bayar? Ini, jelas komentar sembrono! Poin penting dalam program prakerja, pemerintah tidak main-main dalam menghargai sebuah karya ilmu pengetahuan. Lagi, pula, masak pemerintah mendorong rakyatnya memakai yang gratisan? Jelas, tidak keren!
Perhatian lain pemerintah terhadap rakyatnya, peserta program prakerja tak perlu bingung mencari produk tutorial kerampilan di Youtube. Boleh jadi, pemerintah kasihan terhadap peserta prakerja karena kesulitan memilih saking banyaknya produk serupa di Youtube. Ini juga bukti, pemerintah berlaku mulia dan ingin mendidik peserta prakerja agar efisien waktu dan pulsa.
Sementara dari sisi kemuliaan, pemerintah sudah memilihkan tempat atau chanel bagi peserta prakerja membeli produk tutorial keterampilan. Salah satunya adalah Ruangguru. Seperti diketahui bersama, salah satu petinggi Ruangguru adalah orang yang sempat diangkat menjadi staf khusus pemimpin tertinggi di negeri ini. Artinya, pemerintah benar-benar memahami dan mengamalkan bahwa: Beramal itu paling utama diberikan kepada orang terdekat! Paham kan?
Contoh lain kebaikan pemerintah. Yaitu, pemerintah akan memberikan subsidi kepada karyawan yang gajinya di bawah Rp5 juta per bulan. Nilai subsidinya, Rp600 ribu per bulan.
Boleh jadi ada yang bertanya: Kenapa subsidi itu tidak diberikan kepada guru honorer? Bukankah banyak guru honor yang gajinya tak lebih dari Rp500 ribu per bulan. Begini nih orang bernalar pendek. Jangan sampai dibilang, pemerintah tidak punya uang sehingga tidak mampu memberikan subsidi kepada guru honorer yang jumlahya mencapai ratusan ribu orang. Ini juga ngawur! Indonesia yang kaya raya kok dibilang pemerintahnya miskin,yang bener aja.
Tetapi, lagi lagi, pemerintah ingin menunjukkan kemuliaannya. Guru itu perkerjaan mulia sehingga wajar diberi titel pahlawan tanpa tanda jasa. Banyak orang menjadi guru karena tuntutan nurani untuk mengabdikan diri di dunia pendidikan, demi mencerdaskan anak bangsa. Jadi bukan untuk mengejar materi. Tetapi lebih pada beramal baik untuk meraih keridhaan dari Yang Maha Pendidik.
Tentu, pemerintah sangat memahami itu. Sehingga memberikan subsidi yang bersifat materi kepada guru, jutru bisa merusak dan merugikan guru. Merusak karena materi hanya akan membuat guru menjadi pamrih, tak ikhlas lagi dalam bertugas. Merugikan karena guru akan kehilangan amal baiknya yang akhirnya bakal mengurangi balasan kebaikan pada hari kelak dari Yang Maha Pengasih.
Karena itu, yang layak diberi subsidi itu, ya, para karyawan yang sudah bergaji lebih baik dari guru honorer. Bukan mereka yang penghasilan bulanannya masih jauh dari sebutan manusiawi!
Jadi, pahamkan, kenapa pemerintah begitu baik dan mulia? (*)
Muhammad Furqon - Dewan Redaksi Harianmomentum.com
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com