Harianmomentum--Pendapatan Daerah
Kabupaten Lampung Barat (Lambar) pada tahun 2018 diproyeksi mencapai Rp1,03
triliun.
Hal tersebut disampikan Wakil Bupati Makmur Azhari pada rapat paripurnan
DPRD setempat, Senin (14/8).
Rapat paripurna yang dipimpin ketua DPRD Edi Novial itu
mengagendakan penyampaian nota pengantar rancangan Kebijakan Umum
Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) Anggaran
Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Lambar Tahun 2018.
Menurut wabup proyeksi realiasasi pendapatan daerah tersebut berasal
dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Perimbangan serta Lain-lain
Pendapatan yang Sah.
“Untuk mencapai terget realiasi pendapatan tersebut, pemkab mengarahkan
kebijakan pendapatan dengan melakukan kordinasi dan konsultasi ke Pemprov
Lampung dan pemerintah Pusat," kata wabup.
Pos belanja tidak langsung direncanakan sebesar Rp529.05 miliar yang terdiri
dari: belanja pegawai, belanja hibah, belanja bantuan sosial. Kemudian: belanja
bagi hasil kepada pemerintah desa, belanja bantuan keuangan kepada pemerintah
desa dan belanja tidak terduga.
Selain pendapatan dan belanja daerah tahun 2018, pos pembiayaan diproyeksi
sebesar Rp10 miliar yang berasal dari sisa lebih perhitungan (SILPA). Serta
pengeluaran pembiayaan sebesar Rp 1,5 miliar yang direncanakan untu penyertaan
modal (Investasi) daerah.
Ketua DPRD Lambar Edi Novial pada kesempatan tersebut mengatakan KUA PPAS APBD
merupakan dasar tolak ukur penyusunan Perturan Daerah tentang APBD
tahun anggaran 2018.
Dia menerangkan, pada tahun anggaran 2018 eksekutif dan legislatif Kabupaten
Lambar telah memprioritaskan tujuh capian pembangunan. Pertama,
memantapkan pembangunan insfrastruktur yang mendukung konektivitas pertumbuhan
ekonomi dan pelayanan sosial.
Kemudian, meningkatkan kualitas pendidikan, meningkatkan kualitas kesehatan,
pengembangan dunia usaha dan pariwisata, memperkuat ketahanan pangan.
Selanjutnya: penguatan pelayanan publik yang cepat dan transparan serta
penanggulangan bencana dan memperkuat lingkuang hidup.
Tujuh prioritas tersebut, bertujuan mencapai ekonomi makro tahun 2018 seperti:
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebesar 66,79 poin, pertumbuhan ekonomi 5
sampai 5,5 persen. Tingkat inflasi berkisar 3,5 sampai 5 persen dan pendapatan
domestik regional bruto atas dasar harga berlaku antara Rp5,4 sampai Rp5,6
triliun. (lem)
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com