MOMENTUM, Bandarlampung--Sembilan partai politik (total 40
kursi legislatif) di Kabupaten Waykanan telah menyatakan sikap dukungannya
terhadap bakal pasangan calon kepala daerah (bapaslonkada).
Berdasarkan informasi yang dihimpun harianmomentum.com, tujuh
diantaranya mendukung bapaslonkada Raden Adipati Surya – Ali Rahman (Berani
Pasti Aman): Demokrat (11 kursi), Nasdem 5 kursi), PKB (5 kursi), PAN (4
kursi), PDI-P (4 kursi), Golkar (3 kursi), dan PKS (2 kursi).
Sementara Gerindra (4 kursi) dan Hanura (2 kursi) mendukung
pasangan Juprius – Rina Marlina (Arjuna).
Untuk dapat bertarung di Pilkada Waykanan tahun 2020,
bapaslonkada setidaknya mendapat dukungan dari partai politik (parpol) atau
koalisi parpol yang memiliki minimal delapan kursi legislatif (20 persen dari
total kursi di DPRD setempat).
Bapaslonkada Berani sudah dalam posisi aman, total 34 kursi
legislatif. Sedangkan bapaslonkada Arjuna terancam batal mengikuti Pilkada.
Sebab pasangan ini baru mengantongi enam kursi legislatif, masih kurang dua
kursi lagi.
Meski demikian, Arjuna belum menyerah. Menurut bakal calon
Wakil Bupati Waykanan, Rina Marlina, pihaknya masih punya kesempatan untuk maju
Pilkada, bersama bakal calon bupati Juprius.
“Semuanya bisa saja terjadi. Kami masih punya banyak harapan
dan peluang karena pendaftaran (calon kepala daerah) di KPU masih belum dibuka
dan belum ditutup,” kata Rina saat dikonfirmasi harianmomentum.com, Senin
(31-8-2020).
Namun Rina belum dapat memastikan, partai mana yang akan
menjadi kunci mereka untuk maju Pilkada.
“Kita tidak bisa juga memastikan partai ini pasti sama kita.
Karena kepastian itu milik Allah. Tapi kita masih punya harapan. PKS kan belum,
PDIP juga belum (B1KWK). Partai yang sudah rekomendasi pun bukan sesuatu yang mustahil
bisa beralih ke kita,” jelasnya.
Sebelumnya, Raden Adipati menyatakan bahwa dia tidak pernah
berniat untuk memborong partai.
“Jauh sebelum dibukanya penjaringan partai politik, saya
juga sudah bilang kepada kawan-kawan media bahwa saya tidak pernah bercita-cita
atau pun mengkondisikan akan terjadinya kotak kosong dalam Pilkada di Kabupaten
Waykanan,” kata Adipati.
Meski pun, sambung dia, semua penjaringan parpol diikuti
olehnya. “Semua prosedur penjaringan partai-partai saya ikuti. Sejak awal
memang saya daftar di semua partai politik yang buka penjaringan saat itu,”
jelasnya.
Petahana Bupati Waykanan itu melanjutkan, kalau pun pada
akhirnya dia harus melawan kotak kosong, itu bukanlah keinginannya. Melainkan
keinginan partai politik yang ada.
“Jadi kalau ada anggapan bahwa saya membunuh demokrasi di Kabupaten
Waykanan, itu sama sekali tidak benar,” tegasnya.(**)
Laporan: Novita Sari
Editor: Agung Chandra Widi
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com