MOMENTUM, Padangcermin--Selain ssnagi alat pertahanan negara,  Tentara Nasional Indonesia (TNI) berperan mendukung kelancaran pembangunan yang dilaksanakan pemeintah. Salah satunya di bindang ketahanam pangan.

Di lingkup Brigade Infanteri (Brigif) 4 Marinir/Berdiri Sendiri (BS), Piabung, Kabupaten Pesawaran, program ketahanan pangan dilaksanakan para  prajuri Batalyon Infanteri 9 Marinir/ Beruang Hitam.

Untuk mengetahui lebih jelas terkait pelaksanaam program tersebut, Asisten Potensi Maritim (Aspotmar) Kapala Staf Angkatan Laut (KASAL) Mayjen TNI (Mar) Widodo Dwi Purwanto, mengunjungi Mako Batalyon Infanteri 9 Marinir/ Beruang Hitam. Jumat (11-9-2020).

Kunjungan Mayjen TNI (Mar) Widodo Dwi Purwanto itu disambut langsung Komandan Brigif 4 Mar/BS Kolonel (Mar) Nawawi.

Mayjen TNI (Mar) Widodo Dwi Purwanto menjelaskan, program ketahanan pangan  dirancang dari satuan atas Mabes TNI AL. Tujuan awalnya membantu pemenuhan kebutuhan pangan prajurit. Kemudian diperluas agar bisa bermanfaat untuk masyarakat.

Dia juga menyampaikan terima kasih atas dukungan Pemkab Pesawaran terhadap pelaksanaan program tersebut.

“Jadi program ini awalnya terkait pandemi covid-19 dan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan prajurit dan keluarganya. Namun berjalannya waktu program ini kita kembangan agar bisa lebih bermanfaat bagi masyarakat," Mayjen TNI (Mar) Widodo Dwi Purwanto.

Danbrigif 4 Marinir/BS Kolonel (Mar) Nawawi, program ketahanan pangan yang sedang dikembangkan meliputi:  perkebunan, pertanian hingga perikanan.

“Tadinya sawah hanya beberapa hektar saja, tapi sekarang sudah kami perluas hingga 50 hektar dan juga ada perkebunan jagung, singkong, keramba jaring apung, serta kolam bioflog yang sudah berjalan saat ini,” kata Danbrigif.

Selain itu, kata dia, prajurit Brigif 4 Marinir/BS juga akan mengebangkan ternak kambing dan sapi. Saat ini, lahan pengembangan teranak tersebut sudah dipersiapkan.

Turut hadir dalam kunjungan, perwakilan  Balai Besar Perikanan Budidaya Laut (BBPBL) Lampung dan  akademisi Universitas Lampung. (**)

Laporan: Rifat Arif 

Editor: Munizar