MOMENTUM, Bandarlampung--Pendapatan Daerah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung pada APBD-Perubahan tahun 2020 diproyeksikan menurun sekitar Rp678,538 miliar.

Wakil Gubernur Chusnunia menyampaikan pada APBD murni 2020 pendapatan daerah ditargetkan mencapai Rp7,845 triliun.

"Pendapatan perubahan APBD 2020 diproyeksikan turun. Proyeksi pendapatan pada APBD murni 2020 Rp7,845 triliun menjadi Rp7,167 triliun," jelasnya saat Rapat Paripurna DPRD Lampung dalam rangka Penyampaian Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Prioritas Plafon APBD Sementara (KUPA-PPAS), Rabu (16-9-2020).

Nunik -sapaan Chusnunia- menjelaskan hal itu dikarenakan hampir semua pendapatan asli daerah (PAD) yang diproyeksikan mengalami penurunan.

Menurut Nunik, penurunan yang cukup signifikan terjadi pada pendapatan pajak sebesar Rp408,8 miliar dari target APBD murni 2020 Rp2,829 triliun.

"Kemudian dana perimbangan juga menurun sebesar Rp278,5 miliar, lain-lain pendapatan yang sah menurun Rp1,14 miliar," terangnya.

Selain itu, dia menjelaskan belanja daerah juga mengalami penurunan sekitar Rp431,406 miliar. Dari Rp7,735 triliun menjadiRp7,304 triliun.

"Belanja daerah disusun berdasarkan program dan kegiatan prioritas pada pencapaian sasaran yang telah direncanakan serta upaya penanggulangan dan pemulihan ekonomi," tuturnya.

Dia menyebutkan, dari sisi belanja tidak langsung, Pemprov tetap berkomitmen untuk mengalokasikan kewajiban belanja bagi hasil kepada pemerintah kabupaten/kota secara bertahap.

Kemudian belanja tidak terdugatahun 2020 dialokasikan untuk penanganan covid-19 dengan mempertimbangkan sumber dananya berasal dari belanja langsung ke belanja tidak terduga.

"Sesuai instruksi presiden dan menteri dalam negeri tentang realokasi atau refocussing anggaran belanja langsung menjadi belanja tidak terduga," sebutnya.

Dia melanjutkan, dari sisi belanja langsung pada APBD-Perubahan 2020, Pemprov tetap mengoptimalkan kualitas pelayanan publik untuk mendukung visi misi rakyat Lampung berjaya. (**)

Laporan/Editor: Agung DW