MOMENTUM, Bandarlampung--Meski sudah memasuki tahap kampanye, namun masih ada saja aparatur di Kota Bandarlampung yang menghalangi sosialisasi pasangan calon kepala daerah.
Hal itu terungkap saat Tim Pemenangan pasangan calon kepala daerah (paslonkada) nomor urut 1 melaporkan oknum ketua RT yang dianggap mengganggu prosesi kampanye calon Walikota-Wakil Walikota Bandarlampung Rycko Menoza-Johan Sulaiman (Rycko-Jos), Senin (5-10-2020).
Laporan yang disambut Komisioner Bawaslu Bandarlampung Divisi Penanganan Pelanggaran Yahnu Wiguno Sanyoto itu dikomandoi Ketua Tim Pemenangan paslonkada nomor urut 1, Yuhadi.
Turut mendampingi Yuhadi Tim Advokasi Ginda Ansori Wayka, dan para pengurus Golkar Kota Bandarlampung.
"Kami minta Bawaslu menindak tegas aparatur yang mengacaukan kampanye kami, pasangan nomor urut 1 Rycko-Jos. Kami yakin dan percaya Bawaslu akan menyelesaikan persoalan ini," kata Yuhadi.
Kalau persoalan semacam itu tidak ditindak tegas, Yuhadi khawatir masalah serupa akan berlarut - larut.
Dalam penyampaiannya, Yuhadi pun menuturkan bahwa bukan hanya oknum RT di Kupangkota yang menghalangi aksi sosialisasi. Tapi banyak juga oknum camat, lurah dan linmas yang ikut campur, mengganggu kampanye paslonkada.
"Apakah linmas ini jadi gugus tugas, atau ada perintah dari siapa? Ada juga lurah yang terang-terangan, pakai baju ASN di waktu kerja datang ke tempat kampanye kami," tutur Yuhadi.
Baca juga: Tim Pemenangan-Rycko-Jos Mengadu ke Bawaslu, Ini Sebabnya
Tim Rycko Jos di Kantor Bawaslu Bandarlampung
"Tapi disayangkan, pada jam kerja lurah itu hadir di tengah-tengah kampanye kami dengan alasan dan dalih menjaga protokol kesehatan. Padahal setiap kami kampanye ada tim gugus tugas," ungkapnya.
Tak berhenti di situ, Yuhadi pun membeberkan bahwa ada mobil pic up yang turut melakukan kekacauan kapanye Rycko-Jos.
"Mobil itu menggunakan corong microfon diarahkan ke kami sambil menjerit-jerit. Maka saya kategorikan-menghalangi, membuat kekacauan dalam kampanye kami," jelasnya.
Ketua Golkar kota itu menuturkan, mobil pic up yang menggunakan plat kendaraan bodong tersebut sering berkeliling di areal kampanye Rycko-Jos dan meneriakkan tolak politik uang.
"Nanti saya laporkan ke polisi, karena saat kami cek di Samsat plat nomor kendaraannya tidak terdaftar," ujarnya.(**)
Laporan/Editor: Agung Chandra Widi
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com