Harianmomentum--Ancaman Kepala BNN Pusat Budi Waseso untuk menembak artis yang terlibat jaringan narkoba mendapat dukungan masyarakat dunia maya.
Netizen sudah muak dengan banyaknya artis yang tertangkap narkoba, namun begitu mudah mendapatkan kebebasan dengan dalih rehabilitasi.
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) ini mengaku geram
dengan maraknya artis yang tertangkap karena menggunakan narkoba. Bahkan pria
yang akrab disapa Buwas ini mencium adanya keterlibatan artis dalam peredaran
barang haram tersebut.
"Teman-teman artis masih banyak (pakai narkoba). Bahkan, ada yang masuk
dalam kelompok jaringan, dan ini udah berat," ujar Buwas usai pemusnahan
barang bukti narkoba di Kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, kemarin.
Bagi artis yang terkibat dalam jaringan narkoba, lanjut Buwas, maka pihaknya
tidak akan segan-segan untuk menindak. Bila perlu, Buwas memerintahkan anak
buahnya untuk tidak ragu menembak di tempat, artis yang terbukti masuk dalam
jaringan pengedar narkoba.
"Mudah-mudahan mereka segera berhenti. Karena apa, kita akan tindak tegas
dan keras. Jangan sampai nanti ada artis yang dijadikan contoh karena melakukan
perlawanan harus kita tembak," ucap dia.
"Kalau akibatnya meninggal, itu konsekuensinya. Dalam kacamata penegakan
hukum, tidak ada perbedaan perlakuan," tambah Buwas.
Ancaman yang disampaikan Buwas ini pun langsung direspon oleh pegiat dunia
maya. "Bagus drpd cm di rehabilitasi yg cm menghabiskan uang negara,"
kicau akun @BoeariMarumama.
"Setuju selain artis, rakyat pun tembak aja bikin susah generasi
penerus," kata akun @Londorundunk.
"Ditunggu ya pak Buwas berita penembak artis yang doyan narkoba biar.
Terlalu banyak yang terlibat dan sudah menjadi claster," cuit akun @
marpaung913. "Masukan kandang buaya lebih afdol...," kata akun
@ DjanCoek.
Akun @7dragonpower malah mengusulkan tembak mati di tembak, seperti yang
dilakukan Presiden Filiphina. "Benar pak Buwas karena hukumannya
ditunda-tunda, masih sempat menghirup udara segar, langsung tembak mati ajalah
biar langsung habis sampai akar-akarnya seperti Duterte di Philipina,"
cuitnya. (rmol)
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com