MOMENTUM, Kotaagung--Tim Penggerak PKK Kabupaten Tanggamus melakukan sosialisasi pemanfaatan pekarangan Hatinya PKK, membagikan bibit jeruk shogun dan pohon kelor kepada kader PKK kecamatan dan pekon se-Tanggamus di Aula TP PKK di Kotaagung, Kamis (21-10-2020).
Hadir dalam kegiatan tersebut, Bupati Tanggamus Dewi Handajani, Ketua TP PKK Sri Nilawati Syafi'i, Wakil Ketua TP PKK Tanggamus Nur’aini Hamid Lubis, para ketua TP PKK kecamatan, sejumlah kepala pekon unggulan dan ketua TP PKK pekon.
Sri Nilawati dalam sambutannya mengatakan TP PKK Tanggamus mendorong masyarakat memanfaatkan pekarangan sebagai sumber pangan keluarga.
"Masih banyak masyarakat yang tidak maksimal memanfaatkan lahan pekarangan. Padahal jika dioptimalkan dengan menanam berbagai macam jenis tanaman bisa memenuhi pangan keluarga," kata Sri.
Pada kesempatan itu, kata dia, dibagikan 1.500 bibit jeruk shogun dan 3.000 bibit kelor. Dengan alokasi, masing-masing TP PKK Kecamatan mendapatkan 25 bibit jeruk dan 50 bibit kelor, sedangkan tiap pekon unggulan mendapatkan 25 bibit jeruk dan dan 50 bibit kelor.
"Saya berharap agar segenap Tim Penggerak PKK kecamatan, pekon, kader dan segenap masyarakat bersinergi mewujudkan ketersediaan pangan yang beragam dan bergizi bagi keluarga. Bantuan bibit ini hanya sebagai umpan yang dapat diikuti dengan penanaman berbagai bibit tanaman lokal yang beraneka ragam,” harapnya.
Sri juga berharap agar bibit kelor tidak cuma ditanam di rumah kader PKK, tetapi dengan kerja sama kepala pekon yang diunggulkan, setiap rumah dapat menanamnya.
"Insya Allah, target kita di 2021 pekon unggulan di setiap rumahnya menanam pohon kelor. Kami akan memberikan penghargaan bagi pekon yang terbanyak menanam pohon kelor di setiap rumahnya,” kata Sri.
Sementara Dewi Handajani mengatakan, selaku bupati dan Ketua Pembina TP PKK Tanggamus, mengatakan sebaran bibit yang dibagikan, tentu tidak mencukupi kebutuhan pekarangan masyarakat di seluruh Tanggamus. Karena itu, agar dibudidayakan lebih banyak lagi untuk masyarakat.
Dewi meminta TP PKK dan para kader membuat inovasi dan lebih kreatif agar dapat mengolah jeruk dan daun kelor jadi makanan olahan yang bernilai ekonomi.
“Jadi saya berharap ini nanti ada program lanjutan. Bagaimana mengembangkan kreativitas dan inovasi dari pemanfaatan bibit bibit yang sudah diberikan. Kelornya bisa dijadikan keripik, bisa juga bolu kelor, dan segala macam sajian. Saya yakin ibu-ibu memiliki talenta yang luar biasa, sehingga bisa menambah nilai manfaat dari pada dari bantuan yang diberikan,” katanya. (*).
Laporan: Galih/Ijal.
Editor: M Furqon.
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com