Harianmomentum--Provinsi Lampung melalui
Institut Teknologi Sumatera (ITERA) melakukan pembangunan arboretum atau kebun
botani yang mengoleksi pepohonan dan berbagai macam tumbuhan. Dalam kebun
botani itu, koleksi tumbuhan dipelihara dan diberi nama serta informasi bagi
para pengunjung maupun mahasiswa setempat.
"Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung sangat mengapresiasi
pembangunan Arboretum ITERA yang merupakan bagian dari Kebun Raya
Lampung," kata Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Sutono, saat menghadiri
Acara Seminar Nasional Memperingati Hari Hutan dan Pohon Sedunia dengan Tema
Hutan dan Pohon Sebagai Jantung Kehidupan Planet Bumi di Gedung LPPMC ITERA,
Selasa (21/3).
Menurut dia, Arboretum dengan luas dua hektare (ha) tersebut merupakan
bagian dari Kebun Raya Lampung seluas 150 ha. Direncanakan terdapat 5.000 bibit
pohon di antaranya 43 jenis tanaman langka seperti Pohon Trembesi, Damar,
Bungur, Agathis, Cemara Laut, Mahoni, Gmelina, Tanjung dan Bambu.
Arboretum diharapkan ke depan mampu menambah keragaman hayati dan ruang
terbuka hijau di Provinsi Lampung.
"Pengembangan wilayah akibat pertumbuhan ekonomi masyarakat dan
pengembangan pemukiman membuat lahan-lahan hijau semakin tergerus dan beralih
fungsi menjadi bangunan fisik, sehingga perlu adanya upaya pelestarian tumbuhan
hidup seperti itu," kata Sutono.
Dengan berkurangnya lahan hutan dan ruang terbuka hijau, masih menurutnya,
maka masyarakat Luaslah yang akan merasakan dampaknya negatifnya seperti
banjir, tanah longsor maupun kekeringan saat musim kemarau.
Untuk itu, ia berharap pada momentum itu Pemprov Lampung mengajak seluruh
elemen masyarakat untuk berkontribusi nyata dengan menanamkan kesadaran akan
pentingnya keberadaan ruang terbuka hijau dan hutan.
Keberadaan Arboretum, kata dia, dapat dimanfaatkan sebagai wisata edukasi
dan kegiatan ilmiah lainnya.
"Arboretum ITERA dapat dijadikan sebagai media riset, pendidikan,
pariwisata, dan tentunya akan menjadi salah satu tempat yang menjadi kebanggaan
tersendiri bagi masyarakat Lampung," tambahnya.
Direktur Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung
(PDASHL) LHP diwakili Direktur Konservasi Tanah dan Air Ir Mochamad Firman,
M.FOR menjelaskan bahwa bertepatan dengan Hari Hutan Internasional tanggal 21
Maret diharapkan mampu meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya keberadaan
pohon dan hutan.
Firman menuturkan dengan adanya Arboretum ITERA mampu menjadi ruang terbuka
hijau bagi masyarakat kota Lampung. "Manfaatnya antara lain sebagai sarana
penelitian, manfaat konservasi serta pemanfaatan mata air sebagai
penyimpaan air hujan," ujarnya.
Adanya Arboretum, diharapkan mampu menjadi penyeimbang di masa pemanasan
global ke depannya. Selain itu, Arboretum juga sebagai pendukung ruang terbuka
hijau, karena 30 persen wilayah kota harus terdapat ruang terbuka hijau.
Manfaat arboretum lanjut Firman akan lebih maksimal apabila didukung oleh
lingkunga sekitarnya. "Upaya ini akan lebih bermanfaat apabila wilayah
sekitar Arboretum ditanami pohon-pohon lainnya," tambahnya.
Wakil Rektor Institut Sumatera Bidang Non Akademik Prof Sukrasno
menambahkan ITERA berkomitmen besar untuk mampu membentuk green kampus,
sehingga ke depannya masyarakat Lampung mampu merasakan manfaatnya, karena
wilayah hijau merupakan jantung dari dunia.
Lebih lanjut, Sukrasno menjelaskan Arboretum diharapkan mampu menjadi
momentum dalam menumbuhkan kepedulian terhadap pohon, khususnya untuk daerah
Lampung.
Diinformasikan Kepala Biro Humas dan Protokol Bayana, dalam acara ini
dilakukan kegiatan penanaman pohon yg dilakukan seluruh peserta seminar dan
pengamatan matahari sunspot dan solar flare.
Dalam acara ini diihadiri oleh Perwakilan Bupati Lampung Selatan,
Perwakilan Walikota Bandar Lampung, Dinas Kehutanan, Dinas Pariwisata,
Dinas Balitbang, Perwakilan Perguruan Tinggi Negeri/swata, Perwakilan Korem
043/Gatam, Kepala Sekolah SMP/SMA, MAPALA Perguruan Tinggi Negeri/Swasta,
Mahasiswa/i ITERA. (rls)
Editor: Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com