Mahasiswa Dapat Berkah Pilkada

Tanggal 25 Nov 2020 - Laporan - 541 Views
Mahasiswi Unila Jurusan Pertanian, Sintia (paling kiri) bersama beberapa rekannya terlihat lihati melipat surat suara Pilkada 2020. Foto: acw

MOMENTUM, Bandarlampung--Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2020 membawa berkah tersendiri bagi beberapa mahasiswa yang berdomisili di Kota Bandarlampung.

Diantaranya bagi Sintia (18), mahasiswi Universitas Lampung (Unila) dan Fajar (20), mahasiswa Universitas Malahayati.

Keduanya, turut dalam proses pelipatan dan penyortiran surat suara Pilkada 2020, di Gudang Logistik Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandarlampung, Jalan Radenraya, Kedaton, sejak Selasa (24-11).

Alasan mereka ikut melipat surat suara; untuk mengisi waktu luang dan untuk mendapatkan tambahan uang jajan.

Sintia menuturkan, melipat surat suara bukan pengalaman pertamanya. Sebab, pada Pemilu 2019 lalu, wanita berhijab itu pun ikut ambil bagian, melipat surat suara.

"Bukan cuma saat pemilu 2019, saat Pilgub (pemilihan gubernur) saya juga ikut melipat surat suara," kata mahasiswi Unila jurusan pertanian itu.

Pekerjaan melipat surat suara dirasa tidak mengganggu perkuliahan Sintia. Sebab saat ini dia masih menjalani perkulihan secara daring (dalam jaringan/online).

"Dari pada dirumah, tidak ada kerjaan. Belum masuk kuliah juga. Lebih baik ikut ini bang (melipat surat suara, red)," ucapnya. 

Warga Prumnas Wayhalim itu mengaku sanggup melipat dua ribu surat suara perharinya. 

"Lumayan, bisa dapat Rp200 ribu perhari. Kan selembarnya itu Rp100," ucapnya menyebutkan pundi rupiah yang bisa dikantonginya. 

Baca juga: Hari Pertama Penyortiran, Seratusan Surat Suara Rusak

Jika Sintia sudah berpengalaman melipat dan sortir surat suara, lain halnya dengan Fajar. 

Fajar mengaku baru pertama kali bergelut dalam pelipatan dan penyortiran surat suara.

"Baru pertama ini ikut. Awalnya diajak kakak," kata Fajar.

Karena pengalaman pertama, Mahasiswa Universitas Malahayati itu pun tidak selihai Sintia dalam melipat. "Sedapatnya saja, belum biasa," ucapnya.

Mesiku demikian, Fajar tetap bersyukur. Bisa mendapat rezeki dari aktifitas yang dijadwalkan hanya berkisar empat hari kerja itu.

"Lagi tidak ada kerjaan, pengen saja nyari uang jajan," ungkapnya.

Pantauan harianmomentum.com, selain Sintia dan Fajar, masih ada beberapa mahasiswa lain yang ikut dalam pekerjaan melipat dan menyortir surat suara yang difasilitasi oleh KPU Kota Bandarlampung itu.

Tapi, para petugas pelipat surat suara mayoritas bersal dari kalangan ibu-ibu rumah tangga. 

Mereka yang bertugas, wajib menerapan protokoler kesehatan: memakai masker dan menjaga jarak serta cuci tangan pakai sabun sebelum memulai pekerjaannya.

Pelipatan dan penyortiran surat suara itu mendapat pengawasan dari jajaran Kepolisian dan Bawaslu.(**)

Laporan/Editor: Agung Chandra Widi

Editor: Harian Momentum


Comment

Berita Terkait


E-Mail: harianmomentum@gmail.com